Abstrak
Uji efektivitas jamur beauveria bassiana terhadap aphids dan pengaruhnya pada predator coccinellidae pada tanaman cabai
Oleh :
Mastuti Mukaromah - H0107061 - Fak. Pertanian
Aphids atau kutu daun termasuk dalam famili Aphididae ordo Homoptera. Kutu daun berkoloni di bawah permukaan daun atau sela-sela daun, hama ini menghasilkan embun madu yang menyebabkan permukaan daun tertutupi sehingga akan menghambat proses fotosintesis. Kutu daun menyerang tanaman cabai dan serangannya akan sangat merugikan, yaitu menyerang dengan cara mengisap cairan daun, serangan parah mengakibatkan daun tanaman menggulung sedangkan pucuk tanaman menjadi keriting dan dapat juga mengisap cairan pada dasar bunga, sehingga mengakibatkan bentuk bunga rusak. Kutu daun juga merupakan vektor penyakit virus. Kebanyakan petani mengendalikan kutu daun masih menggunakan insektisida kimia yang memiliki berbagai dampak negatif. Beauveria bassiana adalah solusi yang ditawarkan, merupakan salah satu spesies cendawan patogen serangga hama, memiliki daya bunuh tinggi terhadap berbagai jenis serangga hama, mudah diperbanyak dan tidak bersifat toksik terhadap lingkungan sekitar. Tingkat keefektifan B. bassiana dalam mengendalikan kutu daun pada cabai serta pengaruh negatif terhadap predator kutu daun (kumbang Coccinellidae) belum diketahui. Hal ini dikarenakan terdapat hama tanaman yang mampu dikendalikan B. bassiana memiliki ordo yang sama dengan kumbang Coccinellidae.
Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah B. bassiana dapat berpengaruh terhadap mortalitas kutu daun dan seberapakah tingkat keefektifannya, serta mengetahui adakah dampak negatif terhadap predator kumbang Coccinellidae. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2011 sampai Mei 2011 di Laboratorium Hama dan Penyakit Tumbuhan dan Laboratorium Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL). Pengujian B. bassiana terhadap kutu daun meliputi konsentrasi: 0,19 x107 spora/ml, 0,59 x107 spora/ml, 1,76 x107 spora/ml, 5,28 x107 spora/ml, kontrol (air) dan insektisida metonil sebagai pembanding. Pengujian B. bassiana terhadap mortalitas Coccinellidae dilakukan secara langsung (sasaran penyemprotan Coccinellidae) dan tidak langsung (sasaran penyemprotan kutu daun) dengan konsentrasi perlakuan sama dengan pengujian pada kutu daun. Variabel yang diamati yaitu kematian kutu daun, kematian kumbang, daya memangsa kumbang dan intensitas kerusakan tanaman akibat serangan kutu daun. Data dianalisis sidik ragam dan apabila ada perbedaan nyata maka dilakukan analisis lanjut dengan DMRT pada taraf 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa B. bassiana berpengaruh terhadap kematian kutu daun, tetapi perbedaan konsentrasi tidak menunjukkan pengaruh berbeda terhadap kematian kutu daun. Tingkat mortalitas tertinggi taraf 1,76 x107 spora/ml dengan persentase mortalitas kutu daun 40,91%. Hal ini diduga karena selisih antar konsentrasi terlalu dekat, sehingga tingkat kematian kutu daun tidak berbeda jauh, serta diduga tingkat keefektifan B. bassiana rendah terkait inang isolat murni berasal dari ordo yang berbeda. Kematian tertinggi disebabkan oleh insektisida metonil, begitupun pengaruhnya terhadap kematian kumbang Coccinellidae. B. bassiana tidak berdampak negatif terhadap mortalitas predator kumbang Coccinellidae dan tidak mempengaruhi kemampuan memangsa kumbang. Intensitas kerusakan tanaman menunjukkan pengaruh berbeda akibat serangan kutu daun. Perbedaan variasi intensitas kerusakan daun masing-masing perlakuan dipengaruhi oleh turun naiknya populasi kutu daun dan adanya penambahan daun tanaman juga mempengaruhi intensitas serangan.