Abstrak


Respon Pertumbuhan Sorgum Manis (Sorghum Bicolor l.) Terhadap Pemberian Air Yang Berbeda


Oleh :
Novianda Nugroho - H0107072 -

Saat ini bahan bakar yang berasal dari fosil semakin menipis ketersediaannya, apalagi bahan bakar dari fosil bersifat tidak dapat diperbarui. Oleh karena itu, perlu adanya usaha untuk mencari bahan bakar lainnya yang bersumber selain dari fosil. Salah satu upaya yang dapat ditempuh ialah dengan mengembangkan bahan bakar nabati (BBN) dan sorgum manis merupakan tanaman yang dapat dijadikan bahan baku BBN. Pertambahan jumlah penduduk yang pesat memperparah permasalahan dunia pertanian, karena semakin berkurangnya lahan subur untuk pertanian akibat desakan sektor non pertanian. Hal ini mengakibatkan semakin berkurangnya lahan-lahan subur untuk sektor pertanian. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan memanfaatkan lahan marjinal seperti lahan kering. Permasalahan utama pada lahan kering adalah ketersediaan air yang sangat sedikit. Dalam budidaya sorgum manis di lahan kering, agar mendapatkan hasil yang maksimal maka perlu diketahui varietas sorgum manis yang tetap mampu berproduksi baik pada kondisi kekurangan air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan beberapa varietas sorgum manis terhadap pemberian air. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Oktober 2010 sampai Mei 2011 bertempat di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan Bioteknologi dan Rumah Kaca Fakultas Pertanian UNS Surakarta. Penelitian terdiri atas dua percobaan, percobaan I di laboratorium dan percobaan II di lapangan. Percobaan I dilaksanakan dengan Rancangan Acak Lengkap secara faktorial terdiri atas dua faktor dengan tiga ulangan. Faktor perlakuan I adalah macam varietas sorgum manis terdiri atas tiga varietas yaitu varietas Numbu, Sweet, dan Kawali. Faktor perlakuan II adalah konsentrasi larutan PEG terdiri atas 0, 10, 15, 20, dan 25 g/l. Sementara percobaan II dilaksanakan dengan Rancangan Acak Kelompok Lengkap secara faktorial terdiri atas dua faktor dengan tiga ulangan. Faktor perlakuan I adalah macam varietas sorgum manis terdiri atas tiga varietas yaitu varietas Numbu, Sweet, dan Kawali. Faktor perlakuan II adalah tingkat pemberian air terdiri atas 100, 75, 50, dan 25% kapasitas lapang. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis ragam dengan taraf 5%, dan jika terdapat beda nyata dilanjutkan dengan uji DMRT. Variabel yang diamati pada percobaan di laboratorium adalah panjang akar kecambah, panjang tunas kecambah, kecepatan berkecambah, dan daya kecambah. Sementara variabel yang diamati pada percobaan di lapangan adalah panjang akar, volume akar, tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, diameter batang, berat brangkasan segar, berat brangkasan kering, saat muncul bunga, berat biji per malai, berat 1000 biji, kandungan nira, dan kadar gula. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada penelitian di laboratorium perlakuan konsentrasi PEG tidak memberikan pengaruh terhadap semua variabel pengamatan. Sementara pada penelitian di lapangan, penurunan jumlah pemberian air mengakibatkan penurunan terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, berat brangkasan kering, berat biji per malai, dan mengakibatkan penundaan saat muncul bunga. Tiap varietas yang diujikan memiliki respon pertumbuhan yang berbeda-beda terhadap pemberian air. Berdasarkan variabel tinggi tanaman, varietas Sweet dan Kawali menunjukkan respon lebih baik dibandingkan varietas Numbu. Panjang akar kecambah dan panjang akar tanaman varietas Sweet menunjukkan adanya korelasi. Kata kunci: sorgum manis, respon pertumbuhan, pemberian air, PEG.