Abstrak


LPI dan PSSI dalam teks berita Kompas dan Jawa Pos [Studi Analisis Isi Kuantitatif Tentang Dukungan Surat Kabar Kompas dan Jawa Pos terhadap LPI (Liga Primer Indonesia) dan PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) Periode 1 Desember 2010- 31 Januari


Oleh :
Putri Arini Fachriati - D1208608 - Fak. ISIP

Fenomena pemberitaan LPI dan PSSI untuk mendapatkan dukungan publik dan klub, menjadi persoalan yang sangat menarik untuk diberitakan media. Namun masing-masing surat kabar tentunya memiliki sudut pandang yang berbeda dalam menilai dan menginformasikan suatu berita. Tergantung dari kebijakan redaksional masing-masing surat kabar. Redaksi Kompas dan Jawa Pos melihat permasalahan antara LPI dan PSSI sebagai suatu yang layak diangkat menjadi berita untuk memenuhi kebutuhan publik akan informasi. Apakah ada perbedaan diantara dua media yaitu surat kabar Kompas dan Jawa Pos dalam memihak dua wadah persepakbolaan di Indonesia, diantara PSSI sebagai badan yang besar melingkupi klub-klub sepak bola Indonesia, dan LPI sebagai wadah baru persepakbolaan Indonesia yang melingkupi klub-klub sepak bola di tanah air? Penelitian ini termasuk kuantitatif yang berusaha memecahkan permasalahan dalam penelitian secara obyektif, sistematis, dan terkuantifikasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pemberitaan tentang LPI dan PSSI menurut Harian Kompas dan Jawa Pos. Dengan menggunakan metode content analysis atau analisis isi kuantitatif penulis berusaha untuk mencari perbedaan tersebut. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Pers terutama tentang News Value atau Nilai berita. Berita Mengenai LPI dan PSSI memiliki nilai berita yaitu Human Interest dimana mengandung konflik antara LPI dan PSSI yang menarik untuk di beritakan kepada publik atau masyarakat. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa surat kabar Kompas dan Jawa Pos sama-sama memiliki kecenderungan mendukung kepada LPI sebagai wadah baru persepakbolaan di Indonesia daripada terhadap PSSI. Ini terlihat dari angka frekuensi dan volume dukungan kepada LPI lebih banyak daripada dukungan kepada PSSI