Abstrak
Emosi Tokoh Dalam Cerbung “Tarung” Karya A. Sardi (Suatu Tinjauan Psikologi Sastra)
Oleh :
Heka Wati Setyaningsih - C0107006 - Fak. Sastra dan Seni Rupa
Perumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu (1) Bagaimanakah unsur-unsur struktural yang terdapat dalam cerita bersambung “Tarung” karya A. Sardi? (2) Bagaimanakah proses kejiwaan tokoh yang ada di dalam cerita bersambung “Tarung” karya A. Sardi? (3) Bagaimanakah klasifikasi emosi tokoh yang terdapat dalam cerita bersambung “Tarung” karya A. Sardi? Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan unsur-unsur struktural yang terdapat dalam cerita bersambung “Tarung” karya A. Sardi. (2) Mendeskripsikan proses kejiwaan tokoh yang ada di dalam cerita bersambung “Tarung” karya A. Sardi. (3) Mendeskripsikan klasifikasi emosi tokoh yang terdapat dalam cerita bersambung “Tarung” karya A. Sardi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sastra. Penelitian sastra yaitu usaha pencarian pengetahuan dan pemberi makna dengan hati-hati dan kritis secara terus-menerus terhadap masalah sastra. Sumber data dalam penelitian ini berasal dari cerbung “Tarung” karya A. Sardi edisi 22 Maret – 5 Juli 2008 yang terdiri dari 16 episode. Data dalam penelitian ini adalah teks dari cerbung “Tarung” karya A. Sardi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik analisis struktural yaitu menganalisis unsur-unsur intrinsik dan teknik analisis psikologi yaitu menganalisis penokohan dan perwatakannya. Teknik analisis data yaitu dengan membaca secara berulang-ulang, menganalisis secara struktural, menganalisis secara psikologi dan menganalisis secara klasifikasi emosi.
Analisis dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa cerbung karya A. Sardi yang berjudul “Tarung” memiliki unsur-unsur pembangun seperti fakta-fakta cerita yang meliputi karakter, karakter tokoh dalam cerbung “Tarung” mengalami perubahan baik menjadi jahat yaitu karakter Budiyanta. Alur, alur yang digunakan dalam cerbung “Tarung” menggunakan alur mundur. Tema, tema dalam cerbung “Tarung” adalah balas dendam, karena cinta ditolak. Sarana-sarana cerita meliputi gaya, gaya pengarang adalah romantis realistis. Tone, tone adalah sikap emosional pengarang yang menggambarkan cerita tentang mempertahankan harga diri. Sudut pandang, sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang ketiga tak terbatas, seolah-olah pengarang hadir disetiap cerita. Judul “Tarung” memiliki arti berkelahi, bertengkar merebutkan sesuatu. Kedua, A. Sardi selaku pengarang cerita bersambung “Tarung” mengungkapkan psikologi tokoh Winarti yang memiliki id, ego dan super ego secara seimbang. Terakhir A. Sardi mengungkap emosi yang terdapat dalam diri tokoh –tokoh dalam cerbung “Tarung”. Emosi yang dialami Winarti adalah kesedihan, emosi yang dialami Pramono adalah cinta.