Abstrak


Tingkat Elektabilitas Calon Anggota Legislatif Perempuan terhadap Hasil Pemilu 2009 (Studi di Daerah Pemilhan II Wonogiri Kecamatan Jatipurno, Girimarto, Sidoharjo, Ngadirojo, dan Nguntoronadi)


Oleh :
Budy Dwi Maryanty - K6403016 - Fak. KIP

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui seberapa besar tingkat elektabilitas Caleg perempuan pada Pemilu 2009 di Daerah Pemilihan II Wonogiri (Kecamatan Jatipurno, Girimarto, Sidoharjo, Ngadirojo, dan Nguntoronadi) khususnya 9 partai politik besar. (2) Untuk mengetahui bagaimana upaya yang dilakukan caleg perempuan untuk meningkatkan elektabilitas di Daerah Pemilihan II Wonogiri (Kecamatan Jatipurno, Girimarto, Sidoharjo, Ngadirojo, dan Nguntoronadi). (3) Mengidentifikasi perilaku pemilih perempuan dalam memilih calon anggota DPRD pada Pemilu 2009 di Daerah Pemilihan II Wonogiri (Kecamatan Jatipurno, Girimarto, Sidoharjo, Ngadirojo, dan Nguntoronadi). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan strategi kasus tunggal terpancang dalam arti lokasi yang diteliti hanya Daerah pemilihan II Wonogiri (Kecamatan Jatipurno, Girimarto, Sidoharjo, Ngadirojo, dan Nguntoronadi). Sumber data yang digunakan adalah informan, dokumen dan arsip serta tempat dan peristiwa. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh dan menyusun data penelitian adalah dengan observasi, wawancara dan analisis dokumen. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Untuk memperoleh validitas data dilakukan dengan cara trianggulasi data, serta teknik analisis data dengan mengunakan analisis interaktif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1. Tingkat elektabilitas Calon Anggota Legislatif Perempuan pada Pemilu 2009 di Daerah Pemilihan II Wonogiri (kecamatan Jatipurno, Girimarto, Sidoharjo, Ngadirojo dan Nguntoronadi) 9 partai politik besar, yaitu Partai Hanura (1) Mamik N.U mendapatkan 2,53% dan (3) Praptiningsih sebesar 0,04%, Partai Gerindra (3) Elsa Dewi sebesar 0,16%, PKS (3) Yuli Hasri sebanyak 0,37%, (6) Sri Sunarni sebanyak 0,15% , (9) Titik H sebesar 0,08%, dan (12) Nyamik S sebesar 0,23%, PAN (3) Lilis K sebesar 0,18%, (6) Sri Yantini sebesar 0,36%, (8) Yuning S sebesar 0,03%, PKB 0%, Partai Golkar (3) Paryanti sebesar 8,49%, (6) Nanik P sebesar 0,29%, (9) Siti Marwani sebesar 0,06%, (11) Siti Mujarotun sebesar 0,02%, PPP (3) Siti Komshah sebesar 0,21%, PDIP (3) Dwi E sebesar 2,87%, (6) Retno M sebesar 0,54%, (9) Hartini sebesar 1,16%, dan Partai Demokrat (6) Purwaningsih sebesar 0,19%, (8) Aminatun sebesar 0,10%. Dari hasil tersebut tingkat elektabilitas dapat diketahui bahwa jumlah yang tertinggi diperoleh oleh Caleg dari Partai Golongan Karya yaitu Paryanti sebesar 8,49% sedangkan elektabilitas terendah yaitu juga dari Partai Golkar Siti Mujarotun sebesar 0,02%. Sedangkan untuk elektabilitas Caleg perempuan ditinjau dari pemilih perempuan 32% pemilih perempuan memilih Caleg perempuan dan 68% pemilih perempuan lebih suka memilih Caleg laki-laki. 2. Upaya untuk meningkatkan elektabilitas Caleg perempuan: a. Caleg perempuan harus sejak dini terjun ke partai politik ikut dalam kepengurusannya dan aktif dalam setiap kegiatan yang diadakan partai politik sehingga Caleg perempuan tidak hanya sekedar sebagai pemenuhan kuota 30% keterwakilan perempuan saja melainkan niatan dari caleg perempuan sendiri, b. Lama terjun di Partai Politik, maka pengetahuan tentang politik bertambah, Artinya, disamping SDM Caleg perempuan tentang politik tinggi juga harus disertai dengan pendidikan formalnya tinggi, c. Pencitraan yang baik di masyarakat, d. Pemilihan media kampanye yang tepat sasaran, e. Dana oprasional yang cukup. 3. Identifikasi perilaku pemilih perempuan dalam memilih calon Anggota DPRD pada Pemilu Legislatif 2009 di Daerah Pemilihan II Wonogiri (kecamatan Jatipurno, Girimarto, Sidoharjo, Ngadirojo, dan Nguntoronadi) dipengaruhi identifikasi figur, juru kampanye dan hibah politik melalui pendekatan psikologis dan pendekatan rasional.