Abstrak
Strategi Perum Damri Surakarta dalam Optimalisasi Jumlah Penumpang Bus Batik Solo Trans
Oleh :
Binar Vina Indri Hapsari - D1109006 - Fak. ISIP
Kota Surakarta termasuk kota yang mempunyai kepadatan lalu lintas
cukup tinggi. Oleh karena itu Pemerintah kota Surakarta melaksanakan program
Bus Rapid Transit dari Kementerian Perhubungan. Program tersebut diberi nama
Batik Solo Trans. Namun pada kenyataannya implementasi BST belum sesuai
harapan dan pelaksanaannya banyak mengalami kendala. Hal tersebut terjadi
karena faktor mindset masyarakat yang notabene belum terbiasa dengan konsep
BST. Di samping itu pemerintah belum mengatur trayek jalur BST, yang terjadi
jalur BST masih tercampur dengan bus reguler biasa. Dengan demikian BST
belum optimal dalam mencapai target penumpang. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi Perum Damri Surakarta dalam optimalisasi jumlah penumpang Bus Batik SoloTrans. Serta mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam menyusun
strategi.Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, teknik
pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.
Sedangkan teknik penentuan sumber data menggunakan purposive sampling, dan
untuk menganalisis data digunakan teknik analisis interaktif serta untuk menguji
validitas data digunakan triangulasi data.Berdasarkan hasil penelitian, telah diketahui tentang strategi Perum Damri Surakarta dalam optimalisasi jumlah penumpang bus Batik Solo Trans antara lain:1. Penambahan shelter di tiap- tiap ruas jalan yang strategis. Saat ini shelter BST
telah tersedia sebanyak 56 unit, shelter tersebut akan terus bertambah sesuai
kebutuhan. Hal ini dilakukan agar masyarakat dapat menggunakan BST dengan
mudah. 2. Mendesak Pemerintah kota Surakarta untuk segera melakukan penataan
trayek jalur BST dengan cara mengadakan koordinasi dan kegiatan workshop
yang akan di laksanakan pada 26 Juli 2011, 3. Melakukan penyuluhan kepada
masyarakat mengenai tata cara penggunaan BST sehingga masyarakat berminat
untuk menggunakan BST. Strategi tersebut dilaksanakan di Kampung Batik
Kauman, melalui media cetak dan media elektronik, serta melalui program ZoSS.4. Perpanjangan trayek jalur dari terminal Kartasura- Bandara Adi Sumarmo. Strategi tersebut ditandai dengan ditambahkannya shelter- shelter di sekitar
terminal Kartasura- Bandara Adi Sumarmo sebanyak 21 unit, serta 5. Penerapan
electronic card sebagai pengganti ticket regular BST. Strategi tersebut dilaksanakan dengan mengadakan kerjasama antara dua bank yaitu BNI dan BRI. Disamping itu strategi ini akan mengintegrasikan tiga moda transportasi yaitu BST, Pramek dan Trans Jogya. Bentuk strategi yang pertama sampai dengan yang ke empat sudah terealisasi dengan baik. Namun untuk strategi yang kelima baru akan direalisasikan 27 Juli 2011.