Abstrak
Kinerja dinas kesehatan kabupaten boyolali dalam pemberantasan dan penanggulangan penyakit demam berdarah dengue (dbd) di Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali
Oleh :
Astri Devianti - D1109005 - Fak. ISIP
Penyakit DBD adalah penyakit yang berbahaya, dapat menimbulkan
kematian dalam jangka waktu yang singkat dan sering menimbulkan wabah.
Kabupaten Boyolali telah dinyatakan sebagai daerah endemis DBD dan kasus
terbanyak terjadi di Kecamatan Ngemplak. Dari tahun ke tahun data kasus
penyakit DBD di Kecamatan Ngemplak terus meningkat. DKK Boyolali
merupakan organisasi publik yang bertanggung jawab atas tingginya kasus
penyakit DBD di Kabupaten Boyolali. DKK Boyolali diharapkan mampu
mengupayakan pemberantasan dan penanggulangan penyakit DBD.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Kinerja DKK Boyolali
dalam pemberantasan dan penanggulangan penyakit DBD di Kecamatan
Ngemplak dan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kinerja tersebut.
Kinerja DKK Boyolali dalam pemberantasan dan penanggulangan penyakit DBD
dalam penelitian ini dilihat dari indikator pengukuran kinerja yaitu Produktivitas,
Responsivitas, dan Akuntabilitas.
Penelitian ini bersifat diskriptif kualitatif yang menggambarkan keadaaan
senyatanya. Sumber datanya meliputi data primer yang diperoleh melalui proses
wawancara dan data sekunder yang berasal dari dokumen yang berkaitan dengan
penelitian. Metode penarikan sampel yang digunakan bersifat purposive sampling
yaitu dengan memilih informan yang dianggap tahu dan dapat dipercaya untuk
menjadi sumber data. Teknik pengumpulan data adalah dengan cara wawancara
dan dokumentasi. Uji validitas data adalah dengan teknik trianggulasi data yaitu
dengan menguji data yang sejenis dari berbagai sumber. Teknik analisis data yang
digunakan adalah dengan Teknik Analisis Interaktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dilihat dari tiga indikator pengukuran
kinerja yang digunakan, kinerja DKK Boyolali cukup baik namun perlu adanya
peningkatan. Produktivitas DKK Boyolali dapat dikatakan belum maksimal
karena hasil yang dicapai belum sesuai dengan target-target yang telah ditetapkan
sebelumnya. Responsivitas DKK Boyolali dikatakan cukup baik namun perlu
adanya peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya respon terhadap tuntutan
yang disampaikan oleh masyarakat terkait dengan pemberantasan dan
penanggulangan penyakit DBD. Akuntabilitas DKK Boyolali dikatakan cukup
baik, hal ini dibuktikan dengan orientasi pelayanan yang tidak hanya mengacu
pada peraturan pelaksanaan saja serta adanya transparansi dana. Beberapa faktor
yang mempengaruhi yaitu : kurangnya SDM secara kuantitas dan kurangnya
peran aktif masyarakat terhadap program pemberantasan dan penanggulangan
DBD.