Abstrak
Perbandingan Pengaruh Metode Latihan Acceleration Sprints, Hollow Sprints, dan Repetition Sprints terhadap Peningkatan Prestasi Lari 100 Meter ditinjau dari Kekuatan Otot Tungkai (Studi Eksperimen pada Mahasiswa Putra Jurusan IKOR, FOK-Undiksha Singaraja
Oleh :
I Kayan Agus Widia Ambara - A120809015 - Sekolah Pascasarjana
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) perbedaan pengaruh metode latihan acceleration sprints, hollow sprints, dan repetition sprints terhadap peningkatan prestasi lari 100 meter, (2) perbedaan hasil peningkatan lari 100 meter antara yang memiliki kekuatan otot tungkai tinggi dan rendah, dan (3) pengaruh interaksi antara metode latihan dengan kekuatan otot tungkai terhadap peningkatan lari 100 meter. Metode penelitian ini termasuk “eksperimen lapangan” dengan rancangan faktorial 3 X 2. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa putra semester III Jurusan Ilmu keolahragaan, FOK-Undiksha Singaraja, sampel penelitian sebanyak 48 orang. Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas; metode latihan Latihan Acceleration Sprints, Hollow Sprints, dan Repetition Sprint, variabel terikat; peningkatan prestasi lari 100 meter, dan variabel atributif; kekuatan otot tungkai. Penelitian ini dilakukan 3 kali setiap minggu, selama 24 kali pertemuan bertempat stadion Bhuana Patra Singaraja.
Data prestasi lari 100 meter sebelum dan sesudah perlakuan dianalisis secara statistika dengan menggunakan Analisis Varians 2 jalur pada taraf signifikansi 5%. Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) Ada perbedaan pengaruh metode latihan acceleration sprints, hollow sprints, dan repetition sprints terhadap peningkatan kecepatan lari 100 meter. Masing-masing; untuk metode latihan acceleration sprints adalah 278,625, metode latihan hollow sprints adalah 208,625 dan untuk metode repetition sprints adalah 149, (2) Ada perbedaan hasil peningkatan lari 100 meter antara yang memiliki kekuatan otot tungkai tinggi dan rendah Masing-masing; untuk kelompok kekuantan otot tungkai tinggi adalah 248,5 dan kelompok kekuatan otot tungkai rendah 150,3, (3) Tidak ada pengaruh interaksi antara metode latihan dan kekuatan otot tungkai terhadap peningkatan lari 100 meter.