Abstrak
Perbedaan pengaruh metode latihan continuous circuit dan football circuit terhadap peningkatan volume oksigen maksimal (V ̇o2max) pemain sepakbola mahasiswa ditinjau dari rasio kerja-istirahat 1:2 dan 1:3 (studi eksperimen pada mahasiswa Fakultas Ola
Oleh :
I Komang Sukarata Adnyana - A120809016 - Sekolah Pascasarjana
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) perbedaan pengaruh metode latihan sirkuit berlanjut (continuous circuit) dan sirkuit sepakbola (football circuit) terhadap peningkatan volume oksigen maksimal (V ̇O2 max) pada pemain pemain sepakbola, (2) perbedaan hasil peningkatan volume oksigen maksimal (V ̇O2 max) antara latihan sirkuit dengan rasio waktu kerja – istirahat 1:2 dan 1:3 pada pemain sepakbola, dan (3) pengaruh interaksi antara metode latihan sirkuit dan rasio waktu kerja – istirahat terhadap peningkatan volume oksigen maksimal (V ̇O2 max) pada pemain sepakbola. Penelitian ini termasuk “eksperimen lapangan” dengan rancangan faktorial 2 X 2. Sampel penelitian sebanyak 40 orang. Sampel dibagi menjadi 4 kelompok eksperimen yaitu; (1) kelompok eksperimen 1 (N=10 orang) dengan metode latihan sirkuit berlanjut dengan rasio waktu kerja-istirahat 1:2, (2) kelompok eksperimen 2 (N=10 orang) dengan metode latihan sirkuit berlanjut dengan rasio waktu kerja-istirahat 1:3, (3) kelompok eksperimen 3 (N=10 orang) dengan metode latihan sirkuit sepakbola dengan rasio waktu kerja-istirahat 1:2, (4) kelompok eksperimen 4 (N=10 orang) dengan metode latihan sirkuit sepakbola dengan rasio waktu kerja-istirahat 1:3. Kelompok eksperimen 1 melakukan latihan sirkuit berlanjut (continuous circuit) dengan diselingi interval istirahat 1:2 (work relief), kelompok eksperimen 2 melakukan latihan sirkuit berlanjut (continuous circuit) dengan diselingi interval istirahat 1:3 (work relief), kelompok eksperimen 3 melakukan latihan sirkuit sepakbola (football circuit) dengan diselingi interval istirahat 1:2 (work relief), kelompok eksperimen 4 melakukan latihan sirkuit sepakbola (football circuit) dengan diselingi interval istirahat 1:3 (work relief). Latihan dalam penelitian dilakukan 3 kali setiap minggu, selama 24 kali pertemuan. Data Volume Oksigen Maksimal (V ̇O2 max) sebelum dan sesudah perlakuan dianalisis secara statistika dengan menggunakan Analisis Varians 2 jalur pada taraf signifikansi 5%. Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
Ada perbedaan pengaruh metode latihan sirkuit berlanjut (continuous circuit) dan sirkuit sepakbola (football circuit) terhadap peningkatan volume oksigen maksimal (V ̇O2 max). Masing-masing; untuk metode latihan sirkuit berlanjut adalah 2,32 dan untuk metode latihan sirkuit sepakbola adalah 2,715.
Ada perbedaan hasil peningkatan volume oksigen maksimal (V ̇O2 max) pada pemain sepakbola antara rasio kerja-istirahat 1:2 dengan rasio kerja-istirahat 1:3. Masing-masing; untuk rasio waktu kerja-istirahat 1:2 adalah 1,715 dan rasio waktu kerja-istirahat 1:3 adalah 3,32.
Tidak ada pengaruh interaksi antara metode latihan sirkuit dan rasio waktu kerja – istirahat terhadap peningkatan volume oksigen maksimal (V ̇O2 max) pada pemain sepakbola.