Abstrak


Peranan Investasi Di Sektor Pertanian Dalam Penyerapan Tenaga Kerja Dan Distribusi Pendapatan: Pendekatan Sistem Neraca Sosial Ekonomi Di Lima Kabupaten Di Karisidenan Surakarta


Oleh :
Andreas Henry Prasetya - F0105033 -

Investasi dilakukan untuk membentuk faktor produksi kapital, dimana sebagian dari investasi tersebut digunakan untuk pengadaan berbagai barang modal yang akan digunakan dalam kegiatan proses produksi. Melalui investasi, kapasitas produksi dapat ditingkatkan yang kemudian mampu untuk meningkatkan output, dan pada akhirnya juga akan meningkatkan pendapatan. Investasi sektor pertanian diharapkan dapat membantu memecahkan masalah pengangguran yang dihadapi oleh Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah 1) Menganalisis elastisitas permintaan tenaga kerja sektor pertanian di wilayah Eks Karesidenan Surakarta, 2) Menganalisis keterkaitan sektor-sektor perekonomian dalam penyerapan tenaga kerja dan distribusi pendapatan di sektor pertanian. Data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Sistem Neraca Sosial Ekonomi (SNSE), data pertumbuhan penduduk, data investasi menurut sektor, data penyerapan tenaga kerja, dan data pendapatan. Penelitian ini menghasilkan bahwa elastisitas kesempatan kerja sektor pertambangan adalah sebesar 17,56%, sektor industri sebesar 16,82%, sektor pertanian adalah sebesar 13,79%, dan paling rendah adalah jasa-jasa lainnya sebesar 12,19%. Persentase penyerapan tenaga kerja terbesar untuk sektor industri pengolahan (28,05%). Kemudian diikuti dengan penyerapan tenaga kerja untuk sektor perdagangan besar, eceran, hotel dan rumah makan sebesar (14,87%). Sedangkan pada sektor pertanian, kehutanan, perburuan, dan perikanan hanya mampu menyerap tenaga kerja sebesar 12,9%. Sedangkan penyerapan tenaga kerja yang terkecil dari sektor listrik, gas, dan air yaitu hanya sebesar 0,91%.