Abstrak


Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Kain Dengan Metode Eoq ( Economic Order Quantity ) pada Cv. Cahyo Nugroho Jati Sukoharjo


Oleh :
Dewi Setyorini - F3508065 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Persediaan merupakan salah satu aspek yang paling mahal di perusahaan, yang merupakan 40% dari total modal yang diinvestasikan. Persediaan selalu dibutuhkan oleh setiap perusahaan, baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar. Dengan kebijakan pengadaan persediaan diharapkan proses produksi dapat berjalan dengan lancar. Tanpa adanya persediaan bahan baku, perusahaan dihadapkan pada resiko bahwa suatu saat perusahaan tidak akan dapat memenuhi kebutuhan pasar. CV.CNJ Sukoharjo merupakan perusahaan yang sudah berkembang dan maju yang bergerak dibidang garmen dengan tujuan pemasaran di dalam dan luar negeri. CV. CNJ dalam memenuhi kebutuhan pasar sangat perlu adanya kebijakan pengadaan persediaan. Tujuan penelitian ini adalah (1.) Untuk mengetahui jumlah bahan baku optimal pada CV.CNJ (2.) Untuk mengetahui total biaya persediaan bahan baku berdasarkan metode EOQ (3.) Untuk mengetahui jumlah persediaan bahan baku CV.CNJ untuk melakukan pemesanan kembali persediaan. (4.) Untuk mengetahui waktu pemesanan kembali bahan baku kain berdasarkan metode EOQ. Data yang dipelajari berupa data kebutuhan bahan baku, biaya – biaya yang ditimbulkan dalam pemesanan dan penyimpanan selama tahun 2010, dan harga bahan baku. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode Economic Order Quantity (EOQ). Teknik pengumpulan data dengan (1.) Wawancara, (2.) Pengamatan, (3.) Studi Pustaka, (4.) Metode Pendekatan Dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah (1) Menentukan besarnya kuantitas pembelian yang optimal, (2) Menentukan frekuensi pembelian, (3) Menentukan total biaya persediaan, (4) Menentukan kuantitas persediaan penyelamat (5) Menentukan besarnya titik pemesanan kembali. Hasil analisis pengendalian bahan baku kain pada CV.CNJ diperoleh kesimpulan yaitu untuk kebijakan pengendalian yang dilakukan perusahaan kuantitas pemesanan optimal 2. 396 Roll dengan frekuensi pembelian/ tahun 12 kali dan total biaya persediaan Rp 94. 564. 382, 84. Sedangkan dengan metode EOQ, kuantitas pemesanan optimal 6. 912 Roll dengan frekuensi pembelian/ tahun 4 kali dan total biaya persediaan Rp 58. 406. 810,6. Dan persediaan pengaman 2. 831 Roll dengan pemesanan kembali pada saat persediaan berada pada 3. 503 Roll. Dari analisis yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa kebijakan pengendalian persediaan yang dilakukan perusahaan kurang efektif dan efisien atau belum maksimal. Dan saran yang dapat diajukan yaitu sebaiknya perusahaan menggunakan Metode EOQ agar perusahaan mengetahui kuantitas pembelian bahan baku yang optimal dengan biaya minimum.