Abstrak


Efek Hepatoprotektif Seduhan Bekatul Beras Hitam (Oryza Sativa l. Japonica) pada Tikus Putih yang diinduksi Parasetamol Dosis Toksik


Oleh :
Vicky Kurniawan Burkie - G0007169 - Fak. Kedokteran

Tujuan Penelitian : Beras hitam telah lama dikonsumsi sebagai makanan kesehatan karena mengandung antosianin. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbandingan efek seduhan bekatul beras hitam dengan vitamin E terhadap penurunan SGPT tikus putih yang dipapar parasetamol dosis toksik. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian true experemintal randomized control trial with posttest only group design. Tiga puluh ekor tikus putih (Rattus norvegicus) galur Wistar berumur 2-3 bulan dengan berat badan ± 200 gr dibagi secara acak kedalam enam kelompok perlakuan, yaitu: kelompok tanpa parasetamol (K), vitamin E + parasetamol (P1), parasetamol saja (P2), seduhan bekatul dosis 270 mg/200 gr BB + parasetamol (P3), seduhan bekatul dosis 540 mg/200 gr BB + parasetamol (P4) dan kelompok yang diberi seduhan bekatul dosis 1080 mg/200 gr BB + parasetamol (P5). Masing-masing kelompok terdiri atas lima ekor tikus. Pada hari ke-15 tikus diambil darahnya dan diperiksa kadar SGPT. Data dianalisis dengan SPSS versi 17.0 untuk Windows. Hasil Penelitian : Pada penelitian ini diperoleh jumlah rerata SGPT pada kelompok K sebesar 24.63±6.15 IU, P1 58.80±7.09 IU, P2 176.18±118.80 IU, P3 67.93±11.85 IU, P4 56.08±7.50 IU dan P5 sebesar 99.90±42.22 IU. Hasil uji statistik komparatif Kruskal-Wallis menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara keenam kelompok penelitian p=0,03 (p<0,05). Setelah itu dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. Simpulan Penelitian : Seduhan bekatul beras hitam dosis 270 mg/200 gr BB, 540 mg/200 gr BB dan 1080 mg/200 gr BB berefek hepatoprotektif. Nilai rerata SGPT kelompok tikus yang diberi seduhan bekatul 540 mg/200 gr BB lebih rendah dibandingkan yang diberi vitamin E peroral 100 IU/hari.