Abstrak
Sinonim Nomina dalam Bahasa Jawa (Suatu Kajian Semantik Leksikal)
Oleh :
Asih Tri Wahyuni - C0107014 - Fak. Sastra dan Seni Rupa
Permasalahan dalam penelitian ini yaitu (1) bagaimanakah tipe-tipe pembeda sinonim nomina konkret bahasa Jawa yang disebabkan oleh faktor-faktor penyebab terjadinya sinonim. (2) bagaimanakah ciri pembeda semantik sinonim nomina konkret dalam bahasa Jawa menurut komponen maknanya. Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk (1) mendeskripsikan tipe-tipe pembeda sinonim nomina konkret bahasa Jawa yang disebabkan oleh faktor-faktor penyebab terjadinya sinonim. (2) mendeskripsikan ciri pembeda semantik sinonim nomina konkret dalam bahasa Jawa menurut komponen maknanya. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Data yang digunakan berupa data primer yaitu data tulis dan data sekunder yaitu data lisan. Sumber data berupa sumber data tulis dan sumber data lisan. Sumber data tulis diperoleh dari buku Sarine Basa Djawa karya S. Padmosoekotjo (1967) dan kamus Baoesastra Djawa karya W. J. S. Poerwadarminta (1939), sedangkan sumber data lisan diperoleh dari tuturan para penutur bahasa Jawa yang berdomisili di daerah di antaranya daerah Surakarta, Klaten, Wonogiri, Surabaya, Salatiga, Ponorogo, Blora, Wonosobo, Semarang, dan yang lazim menggunakan tuturan yang dimaksud. Populasinya semua kata yang berkategori nomina konkret yang mengandung sinonim dalam bahasa Jawa. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini berupa kata yang berkategori nomina konkret dalam bahasa Jawa yang mengandung sinonim yang dianggap mewakili populasi. Metode pengumpulan data menggunakan metode penyimakan dengan teknik dasar penyadapan, dan teknik lanjutan yang digunakan teknik catat. Metode analisis data dengan menggunakan tiga metode yaitu metode padan dengan teknik dasar yang digunakan teknik Pilah Unsur Penentu (PUP) dan teknik lanjutannya teknik daya pilah sebagai pembeda sifat dan watak aneka bahasa. Metode distribusional, dengan teknik dasar yang digunakan Bagi Unsur Langsung (BUL) dan teknik lanjutannya teknik ganti atau substitusi, dan metode analisis komponen makna yaitu mengurai arti konsep suatu kata ke dalam komponen-komponen maknanya atau ke dalam seperangkat ciri-ciri pembeda semantik yang bersifat hakiki. Berdasarkan analisis data dalam penelitian ini, simpulannya sebagai berikut. (1) ciri pembeda semantik kesinoniman nomina konkret dalam bahasa Jawa yang dipengaruhi adanya lima faktor penyebab terjadinya sinonim, yaitu ciri pembeda kata yang bersinonim yang ditentukan oleh adanya perbedaan dialek, adanya kata-kata serapan, adanya gaya atau laras, adanya kadar keafektifan dari sebuah kata, dan adanya kolokasi. Dengan adanya kelima faktor tersebut, kesinoniman dari nomina konkret bahasa Jawa bersifat sinonim sempurna tetapi tidak mutlak atau absolut. (2) ciri pembeda semantik atau fitur dari kesinoniman nomina konkret bahasa Jawa menurut komponen maknanya, dapat diketahui dengan adanya ragam bahasa dan dengan adanya salah satu dari ciri pembeda komponen makna, di antaranya milik, umur, bentuk, fungsi, ukuran, status, tempat, dan ragam.