Abstrak
Relasi muslim dan kristen (studi interpretatif tentang konstruksi sosial toleransi jamaah Masjid Al Hikmah dan Jemaat Gereja Kristen Jawa Joyodiningratan Surakarta)
Oleh :
Khelmy Kalam Pribadi - D0304047 - Fak. ISIP
Penelitian ini dilakukan dalam rangka mengetahui dan memahami relasi Muslim dan Kristen terutama menyangkut akar, proses dan implikasi sosiologis dari Toleransi yang berlangsung di GKJ Joyodiningratan dan Masjid Al Hikmah. Penelitian ini mencoba memahami tindakan actor pelaku yakni Jemaat GKJ dan Jamaah Masjid Al Hikmah guna membuka tabir makna dibalik tindakan individu itu yang kemudian menjadi sebuah realitas objektif yang diakui oleh seluruh anggota masyarakat. Melalui itu, penulis memetakan pola konstruksi social Toleransi yang eksis diantara Jemaat GKJ dan Jamaah Masjid Al Hikmah. Dalam penelitian ini digunakan teori dari Peter L Berger tentang konstruksi sosial, menilik bahwa tindakan individu dipengaruhi oleh factor ekstern dan intern, kedudukan teori ini sebenarnya hasil perenungan antara dua paradigma yaitu definisi sosial dan fakta sosial, namun yang paling berpengaruh adalah definisme sosial dengan pemahaman sosiologi humanis. Proses konstruksi sosial tersebut terdiri dari tiga tahapan yaitu eksternalisasi, obyektivasi dan internalisasi. Kesemuanya adalah tahapan-tahapan yang dilalui individu dalam mengkonstruksikan nilai yang ada di dalam masyarakat. Penelitian ini berjenis penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data secara wawancara mendalam dan observasi, mengingat yang diteliti adalah tindakan aktor. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Jemaat GKJ dan Jamaah Masjid Al Hikmah, termasuk didalamnya pendeta dan takmir serta dai. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis model interaktif yang terdiri dari tiga komponen yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Temuan penting dalam penelitian ini yang patut untuk dicatat adalah, Pertama, bahwa hal yang mendasar dalam proses konstruksi Toleransi Muslim dan Kristen adalah pada pewarisan nilai yang terjadi pada setiap generasi. Melalui mekanisme ini, nilai dan makna yang tersingkap dalam sejarah masa lalu menjadi sebuah pengetahuan yang diwariskan dan wajib untuk dijaga. Kedua, Realitas objektif tentang Toleransi menjadi semakin kuat posisinya, tatkala memori kolektif itu turut dijaga oleh elit struktur masyarakat dalam hal ini para penatua, pendeta dan takmir masjid. Ketiga, selain proses Eksternalisasi, Objektivasi dan Internalisasi, kekuatan universum simbolik yang ada pada masyarakat diandaikan sebagai faktor penting bagi terkukuhkannya Toleransi sebagai sebuah ideologi, jalan hidup masyarakat Muslim dan Kristen. Universum simbolik yang dimaksud adalah Falsafah hidup Jawa dan Tradisi Sufistik dalam Islam Banjar. Dimana Jawa menunjuk pada tradisi dominan dalam jemaat GKJ dan Sufistik Islam Banjar menunjuk pada jamaah Masjid Al Hikmah. Dan Keempat, sebagai sebuah situs model Islam yang toleran, masjid Al Hikmah menjadi suatu ruang kontestasi beragam ideologi dan paham keagaman yang berseliweran diantara umat Islam yang ada, bahkan hal ini konsekuensi logis dari model Islam yang terbuka, yang dikembangkan oleh masjid Al Hikmah.