Abstrak
Perkembangan Komunitas Pedagang Barang Bekas (Rongsokan) di Desa Kaloran Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen (Studi Sektor Informal pada Masyarakat Pedesaan)
Oleh :
Heni Hendrastuti - K4407022 - Fak. KIP
Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan: (1). Stratifikasi
masyarakat desa Kaloran. (2).Perkembangan komunitas pedagang barang bekas di
desa Kaloran. (3). Manajemen pedagang barang bekas desa Kaloran. (4).
Kehidupan sosial-ekonomi masyarakat pedagang barang bekas desa Kaloran.
Penelitian ini mengambil lokasi di Desa Kaloran, Kecamatan Gemolong,
Kabupaten Sragen.
Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian deskriptif kualitatif. Teknik
sample yang digunakan bersifat purposive sampling. Sedangkan teknik
pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan analisis
dokumen. Untuk menguji keabsahan data penulis menggunakan trianggulasi
sumber data dan trianggulasi metode. Teknik analisis data dalam penelitian ini
menggunakan model analisa interaktif yang meliputi : reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan pada hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan: (1).
Komunitas pedagang barang bekas berada di desa Kaloran, yang merupakan
bagian dari wilayah kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen. Desa Kaloran ini
berada di bagian paling barat dari Kabupaten Sragen terletak 125 km dari pusat
Kota. Desa Kaloran termasuk dataran tinggi dengan ketinggian 128 mm dari
permukaan air laut. Penduduk Desa Kaloran berjumlah 3.539 jiwa. (2). Sejarah
adanya pedagang barang bekas di desa Kaloran tidak diketahui secara pasti kapan
dan oleh siapa, namun untuk perkembangannya seperti sekarang ini dimulai sejak
tahun 1997 setelah dibukanya sentra pengepulan oleh salah seorang warga yang
bernama bapak Joko, dan mulai tahun 2005 semakin meningkat jumlah
peminatnya dan pada tahun 2011 mencapai 336 orang. (3). Manajemen pedagang
barang bekas tidak terorganisir secara rinci, aktivitasnya tidak terikat waktu dan
ruang, jam kerja selama lima sampai sepuluh jam per hari, modal umumnya
berasal dari juragan,omset mencapai Rp.30.000.000 untuk perbulannya dan
penghasilan bersih sebesar Rp.50.000,00 (4). Pedagang barang bekas membawa
pengaruh bagi pelaku sektor ini, yaitu: adanya perubahan dalam kehidupan social
masyarakat diantaranya mengubah status yang tadinya pengangguran menjadi
tidak pengangguran, dan membuka peluang usaha di masyarakat. Sedangkan
dampak dalam bidang ekonomi tentunya sangat besar yaitu peningkatan
pendapatan keuangan dan juga peningkatan kesejahteraan bagi kehidupan
ekonomi masyarakat. mempunyai kehidupan sosial sebagai bagian dari
masyarakat dan kehidupan ekonomi sebagai manusia yang membutuhkan biaya
untuk kehidupan bersama keluarganya.