Abstrak


Pengembangan Model Pemilihan Pemasok Dan Alokasi Komponen Berbasis Alokasi Toleransi Untuk Meminimumkan Biaya Pembelian Dan Kerugian Kualitas


Oleh :
Noviasari Sabatini - I0307015 - Fak. Teknik

Perusahaan manufaktur rakitan tidak memproduksi beberapa atau bahkan seluruh komponen yang menyusun produk rakitannya. Komponen-komponen tersebut diperoleh dengan melakukan outsourcing kepada pihak ketiga (pemasok). Ada beberapa keuntungan intangible yang diperoleh perusahaan manufaktur rakitan dari kegiatan outsourcing, diantaranya adalah mengurangi biaya manufaktur perusahaan. Namun, memilih pemasok adalah sebuah kegiatan yang kritis, sulit, dan memakan waktu karena jika tidak dilakukan dengan seksama, dapat membuat perusahaan mengalami kerugian baik tangible maupun intangible. Masalah utama terkait kerugian outsourcing adalah kualitas dan variabilitas material terpasok yang akan digunakan dalam proses perakitan. Banyak pertimbangan yang dapat digunakan sebagai kriteria untuk memilih pemasok, diantaranya kualitas dan harga pembelian. Salah satu indikator kualitas yang kritis pada industri rakitan adalah toleransi. Toleransi komponen yang bervariasi akan menyebabkan toleransi produk rakitan yang bervariasi pula. Di sisi lain, perusahaan juga memiliki spesifikasi toleransi produk akhir. Apabila toleransi produk rakitan tidak sesuai dengan spesifikasi yang sudah ditetapkan, maka akan menyebabkan adanya kerugian kualitas. Toleransi dan harga pembelian adalah kriteria yang penting karena keduanya saling trade off. Semakin ketat toleransi komponen maka harga pembelian komponen tersebut semakin tinggi, begitu pun sebaliknya. Dalam penelitian ini, dikembangkan model pemilihan pemasok yang mempertimbangkan kendala kualitas, kebutuhan (demand) perusahaan, dan kapasitas pemasok sehingga dengan model ini dapat ditentukan pemasok mana saja yang terpilih untuk setiap komponen. Model optimasi diilustrasikan dengan contoh numerik. Dalam contoh numerik tersebut, diberikan produk rakitan yang terdiri atas 3 komponen dimana masing-masing komponen dapat dipasok dari 3 pemasok yang berbeda. Contoh numerik diselesaikan dengan bantuan LINGO 9.0. Hasil analisis menunjukkan bahwa kenaikan biaya kerugian kualitas dan perubahan kapasitas pemasok tertentu menyebabkan perubahan pemasok terpilih.