Abstrak
Pengendalian Mutu dan Penerapan Konsep HACCP Keripik Tempe Di UKM Wahyu Jaya
Oleh :
Tiara Kustiningrum - H3108103 - Fak. Pertanian
Keripik tempe adalah keripik yang terbuat dari tempe yang diiris tipis kemudian
lumuri adonan yang terbuat dari tepung beras dan penambahan bumbu kemudian
digoreng sampai kering. Pengendalian mutu ini dilakukan pada bahan, proses produksi
dan produk akhirnya. Selain itu, konsep Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP)
perlu diterapkan pada bahan, proses produksi dan produk akhir pembuatan keripik tempe.
Pengendalian mutu produk akhir dilakukan dengan menganalisis yang dibandingkan
dengan parameter mutu menurut SNI Nomor 01-2602-1992 (untuk produk akhir).
Parameter analisis yang digunakan adalah kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar asam
lemak bebas (FFA), cemaran logam (pb dan Cu), dan cemaran mikroba (kapang). Hasil
pelaksanaan praktek Quality Control menunjukkan bahwa proses pembuatan keripik
tempe di awali dari proses penerimaan bahan baku yang meliputi kedelai, air sumur, ragi,
tepung beras, penyedap rasa, minyak goreng sawit, telur dan bumbu (bawang putih,
ketumba, kemiri, daun jeruk purut, dan garam yodium). Selanjutnya proses perebusan I,
pencucian, pembelahan biji, perendaman, perebusan II, penirisan, peragian dan
fermentasi, pengadukan, pengemasan, pengirisan tempe, penghalusan bumbu, pembuatan
adonan, penggorengan, dan pengemasan. Pengendalian mutu yang diterapkan meliputi
penetapan spesifikasi bahan baku yang digunakan, pengendalian setiap tahapan proses
produksi, dan pengendalian produk akhir. Hasil analisis produk akhir keripik tempe
menunjukkan bahwa kadar air, kadar abu, kadar protein, dan cemaran logam memenuhi
standar mutu yang diinginkan oleh produsen. Sedangkan hasil analisis kadar asam lemak
bebas (FFA) dan cemaran mikroba (kapang) tidak memenuhi standar mutu yang telah
ditetapkan. Hasil analisis kadar asam lemak bebas (FFA) adalah 7,61575% dan cemaran
logam (kapang) adalah 1,2 x 105 sehingga berpengaruh terhadap keamanan produk
keripik tempe yang dihasilkan. Konsep HACCP yang dibuat bertujuan untuk
meminimalisasi timbulnya bahaya dan menjaga keamanan produkkeripik tempe yang
dihasilkan. Tahapan proses yang dianggap CCP dan perlu adanya pemantauan khusus
adalah proses penerimaan bahan baku dan pengemasan.