Abstrak


Perancangan Key Performance Indicators (Kpi) Menggunakan Metode Performance Prism (Studi Kasus Di Batik Putra Bengawan)


Oleh :
Santi Embun Sari - I0307066 - Fak. Teknik

Industri batik merupakan salah satu industri yang cukup berkembang pesat di Kota Surakarta seiring dengan perkembangan pariwisatanya. Perkembangan jumlah industri ini menyebabkan ketatnya persaingan usaha, sehingga setiap pihak manajemen industri batik dituntut untuk selalu melakukan perbaikan terhadap kinerja perusahaannya. Batik Putra Bengawan merupakan salah satu industri batik di Kota Surakarta. Selama ini, pengukuran kinerja Batik Putra Bengawan hanya mengukur aspek finansial yaitu melalui laba (net profit margin), dan belum mengukur kinerja perusahaan secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang Key Performance Indicators (KPI) dengan menggunakan metode Performance Prism. Metode ini dapat membantu Batik Putra Bengawan dalam menerjemahkan stakeholder satisfaction dan contribution menjadi objective, strategi, proses, dan kapabilitas. Hal-hal tersebut tersebut kemudian diukur tingkat keberhasilannya dengan indikator kinerja (Performance Indicators atau PI). Masing-masing stakeholder, objective, dan PI kemudian dinilai tingkat kepentingannya menggunakan sebuah konsep yang dapat mengakomodasikan keterkaitan tersebut yaitu konsep Analytic Hierarchy Process (AHP). Selanjutnya ditentukan KPI untuk mengetahui PI yang dapat dijadikan indikator kunci, sehingga dapat dilakukan perbaikan kinerja yang lebih cepat. Perancangan PI Batik Putra Bengawan menghasilkan 25 PI yang tersebar dalam 13 objectives, 25 strategi, 19 proses, 19 kapabilitas, dan terkait dengan 6 stakeholder. Hasil pembobotan dengan metode AHP menunjukkan bahwa stakeholder karyawan memiliki bobot paling tinggi (0,261) dan masyarakat memiliki bobot terendah (0,078), sedangkan hasil pembobotan PI menunjukkan bahwa tingkat produktivitas karyawan memiliki bobot tertinggi (0,0729) dan persentase pelanggaran peraturan memiliki bobot terendah (0,0058). 10 PI yang memiliki bobot paling tinggi kemudian dipilih menjadi KPI Batik Putra Bengawan.