Abstrak
Eksperimentasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Ditinjau dari Aktivitas Belajar Siswa Kelas X SMK Se-Kabupaten Karanganyar
Oleh :
Endang Sri Hartati - S850809007 - Sekolah Pascasarjana
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Manakah yang lebih baik prestasi belajarnya, siswa yang diberikan pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah atau siswa yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada subpokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel. (2) Apakah siswa dengan aktivitas belajar lebih tinggi mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa dengan aktivitas belajar yang sedang maupun rendah, serta untuk mengetahui apakah siswa dengan aktivitas belajar sedang mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa dengan aktivitas belajar yang rendah. (3) Apakah siswa yang diberikan pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah akan mempunyai prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa yang diberikan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada subpokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel pada aktivitas belajar yang tinggi, sedang, dan rendah.
Penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMK di Kabupaten Karanganyar Tahun pelajaran 2010/2011.Teknik pengambilan sampel dilakukan secara stratified cluster random sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes untuk memperoleh data tentang prestasi belajar matematika dan angket untuk memperoleh data tentang aktivitas belajar siswa. Sebagai prasyarat penelitian kedua kelompok dalam keadaan seimbang dan uji keseimbangan dengan uji t. Teknik analisis datanya menggunakan analisis variansi dua jalan 2 x 3 dengan sel tak sama. Pengujian prasyarat analisis dilakukan dengan metode Lilleifors untuk uji normalitas dan metode Bartlett untuk uji homogenitas.
Dari hasil analisis disimpulkan bahwa: (1) Model pembelajaran berbasis masalah menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi sistem persamaan linier dua variabel, (2) Prestasi belajar matematika siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa yang memiliki aktivitas belajar sedang dan rendah serta prestasi belajar matematika siswa yang memiliki aktivitas belajar sedang lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa yang memiliki aktivitas belajar rendah pada materi sistem persamaan linier dua variabel, (3) Model pembelajaran berbasis masalah menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi, sedang dan rendah.
Kata Kunci: Pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD), aktivitas belajar, prestasi belajar matematika