Abstrak
Pengelolaan Arsip di Bagian Sekretariat Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta
Oleh :
Desima Violita - D1508091 - Fak. ISIP
Arsip berperan penting dalam kehidupan dan perkembangan suatu organisasi,
karena arsip dapat memberikan sumbangan yang besar bagi organisasi apabila
dikelola dengan baik dan benar. Di RS PKU Muhammadiyah Surakarta pada bagian
Sekretariat ditemukan arsip aktif dan non aktif yang masih tercampur di tempat
penyimpanan arsip. Permasalahan yang muncul tersebut akibat ketidaktepatan dalam
pengelolaan arsip dan dapat menimbulkan permasalahan lain yang berkaitan dengan
penelusuran informasi. Dalam kondisi seperti ini, maka rumusan masalah yang dapat
diambil, yaitu “Bagaimana Pengelolaan Arsip Di Bagian Sekretariat Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah Surakarta?”.
Pengamatan ini mengambil lokasi di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Surakarta di bagian sekretariat. Jenis pengamatan menggunakan deskriptif kualitatif,
yang dituangkan dalam bentuk kalimat-kalimat dan berdasarkan fakta-fakta. Sumber
data yang diperoleh berdasarkan dari informan, dokumen, dan gambar. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Teknik analisis data menggunakan reduksi data, sajian data, dan penarikan
kesimpulan atau verifikasi.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di bagian sekretariat Rumah
Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta, diperoleh kesimpulan bahwa pengelolaan arsip
meliputi: Pertama, penerimaan dan pencatatan arsip yaitu surat masuk dan surat
keluar dilakukan dengan pengurusan surat satu pintu. Kedua, penyimpanan arsip
dengan menggunakan azas sentralisasi dan sistem subyek. Ketiga, pemeliharaan arsip
dilakukan dengan pemeliharaan fisik dan lingkungan arsip. Keempat, penyusutan dan
pemusnahan arsip dilakukan setiap 1 tahun sekali. Secara keseluruhan, pengelolaan
arsip tersebut sudah dilakukan sesuai prosedur yang ada, namun kurang maksimal.
Arsip-arsip masih ada yang tercampur dalam satu tempat penyimpanan arsip, karena
kurangnya tempat penyimpanan arsip. Perhatian terhadap arsip yang dipinjam juga
kurang, sehingga menghambat dalam penemuan kembali arsip secara cepat. Untuk
mengatasi permasalahan tersebut, maka saran yang diberikan yaitu perlu penambahan
tempat atau ruang penyimpanan arsip dan perlu adanya kartu pinjam arsip sehingga
ada bukti tertulis siapa yang meminjam arsip tersebut.