Abstrak


Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif dengan Teknik Numbered Heads Together (NHT) untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IS 1 SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011


Oleh :
Farida Styaningrum - K7407079 - Fak. KIP

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar akuntansi dengan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Numbered Heads Together (NHT) pada siswa kelas XI IS 1 SMA Negeri 7 Surakarta tahun ajaran 2010/2011. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Obyek penelitian ini adalah siswa kelas XI IS 1 SMA Negeri 7 Surakarta yang berjumlah 29 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dengan kolaborasi antara guru kelas, peneliti dan melibatkan siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan observasi, wawancara, angket, tes, dan dokumentasi. Prosedur penelitian ini terdiri dari beberapa tahap kegiatan, yaitu: (1) pengenalan masalah, (2) persiapan tindakan, (3) penyusunan rencana tindakan, (4) implementasi tindakan, (5) observasi dan interpretasi, (6) refleksi, dan (7) penyusunan laporan. Proses penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dimana setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi. Setiap siklus dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan, masing-masing siklus dilaksanakan selama 5 x 45 menit. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penerapkan model pembelajaraan kooperatif dengan teknik Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IS 1 SMA Negeri 7 Surakarta. Hal tersebut terefleksi dari beberapa indikator sebagai berikut: (1) Motivasi belajar siswa menunjukkan peningkatan persentase sebesar 9,85%, yaitu pada siklus I sebesar 69,78% (24 siswa dari 34 siswa) dan kemudian pada siklus II meningkat menjadi 79,63% (27 siswa dari 34 siswa). (2) Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran menunjukkan peningkatan persentase sebesar 8,83%, yaitu pada siklus I sebesar 68,38% (25 siswa dari 34 siswa) dan kemudian pada siklus II meningkat menjadi 77,21% (26 siswa dari 34 siswa). (3) Pencapaian prestasi belajar siswa juga mengalami peningkatan sebesar 11,77%. Hal ini ditunjukkan dari banyaknya siswa yang telah mencapai batas ketuntasan hasil belajar pada siklus I sebesar 82,35% (28 siswa dari 34 siswa) dan pada siklus II meningkat menjadi 94,12% (32 siswa dari 34 siswa). Peningkatan tersebut terjadi setelah guru melakukan beberapa upaya, antara lain: guru sudah dapat mengelola kelas dengan baik, guru dapat mengatasi beberapa kekurangan dengan baik pada proses pembelajaran berikutnya.