Abstrak


Dampak Sosial – Ekonomi Agrowisata Sondokoro Bagi Masyarakat (Studi Kasus Masyarakat Dusun Kranggan dan Dusun Nglano, Kelurahan Buran, Tasikmadu, Karanganyar)


Oleh :
Danik Kristinawati - K8407003 - Fak. KIP

Tujuan penelitian untuk mengetahui : 1) Pandangan masyarakat Dusun Kranggan dan Dusun Nglano terhadap dampak sosial ekonomi keberadaan Agrowisata Sondokoro bagi kehidupan mereka, 2) Pandangan pengelola Agrowisata Sondokoro terhadap dampak sosial ekonomi yang muncul akibat keberadaan Agrowisata Sondokoro bagi kehidupan masyarakat Dusun Kranggan dan Dusun Nglano. Penelitian ini mengambil lokasi di Dusun Kranggan dan Dusun Nglano, Karanganyar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan stategi penelitian studi kasus tunggal terpancang. Pengambilan sampel dengan purposive sample dengan teknik snowball sampling. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi partisipatif, dan studi dokumen. Validitas data yang digunakan yaitu trianggulasi sumber dan trianggulasi metode. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisa kualitatif dengan metode analisa interaktif. Berdasarkan pada hasil penelitian dapat diambil kesimpulan (1) deskripsi lokasi penelitian yaitu a) Agrowisata Sondokoro dengan luas wilayah 28,364 ha. Faktor yang menjadi alasan Agrowisata Sondokoro dijadikan sebagai salah satu obyek wisata di Kabupaten Karanganyar diantaranya : pemanfaatan aset Pabrik Gula Tasikmadu, sejarah Pabrik Gula Tasikmadu yang sudah terkenal sampai ke berbagai daerah, kemudahan transportasi, dan pemasukan keuangan bagi Pabrik Gula Tasikmadu. b) Dusun Kranggan dengan luas wilayah 30,167 Ha dan Dusun Nglano luas wilayahnya 33,796 Ha. Sedang jumlah penduduk Dusun Kranggan 496 jiwa dan Dusun Nglano berjumlah 529 jiwa. (2) Dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan dari adanya Agrowisata Sondokoro bagi masyarakat lokal berupa dampak sosial ekonomi yang bersifat positif seperti adanya peningkatan status sosial yang tadinya pengangguran menjadi tidak pengangguran, sebagai wisata murah dan tempat berinteraksi bagi masyarakat lokal, membuka lapangan kerja dan peluang usaha. Serta dampak sosial ekonomi yang bersifat negatif seperti isu penggusuran lahan dan terdesaknya masyarakat oleh pendatang.