Abstrak


Analisis pengembangan komoditi tanaman bahan makanan di Kabupaten Gunungkidul (pendekatan tipologi klassen)


Oleh :
Eni Lukluyati - H0307047 - Fak. Pertanian

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi klasifikasi komoditi tanaman bahan makanan di Kabupaten Gunungkidul dengan pendekatan Tipologi Klassen serta menganalisis strategi pengembangan komoditi tanaman bahan makanan di Kabupaten Gunungkidul dengan periode waktu jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Metode dasar penelitian menggunakan metode deskriptif analitis. Daerah penelitian dilaksanakan di Kabupaten Gunungkidul. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder dan data primer. Data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Peternakan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul. Data yang digunakan berupa PDRB Provinsi D.I Yogyakarta tahun 2005-2008 ADHK 2000, PDRB Kabupaten Gunungkidul tahun 2005-2008 ADHK 2000, Gunungkidul Dalam Angka 2009, jumlah produksi komoditi tanaman bahan makanan, harga komoditi tanaman bahan makanan di tingkat produsen tahun 2005-2008, Indeks Harga Konsumen tahun 2005-2008, Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Tanaman Pangan dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Gunungkidul. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura serta Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Gunungkidul. Hasil penelitian dengan Pendekatan Tipologi Klassen menunjukkan bahwa klasifikasi komoditi tanaman bahan makanan di Kabupaten Gunungkidul terbagi menjadi tiga komoditi. Komoditi prima terdiri dari padi ladang dan ubi kayu. Komoditi berkembang terdiri dari padi sawah, jagung, kedelai, bawang merah, cabe, kangkung, bayam, terung, sawi, pisang, jeruk, mangga, rambutan, alpokat, sawo dan pepaya. Sedangkan komoditi terbelakang terdiri ubi jalar, kacang hijau, kacang tanah, kacang panjang, tomat dan ketimun. Alternatif strategi pengembangan komoditi tanaman bahan makanan terdiri dari jangka pendek dilakukan dengan peningkatan produksi dan produktivitas padi ladang dan ubi kayu, pengembangan agroindustri ubi kayu, optimalisasi peran lumbung desa dan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM), serta penguatan kelembagaan petani. Jangka menengah dengan pemeliharaan tanaman jagung secara intensif, pengoptimalan distribusi air untuk irigasi padi sawah, peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pisang, pepaya dan mangga, penggunaan benih kedelai dan cabe varietas unggul, perbaikan budidaya ubi jalar secara intensif, dan pengoptimalan produksi kacang tanah. Jangka panjang dengan pemanfaatan sumberdaya alam yang tersedia, peningkatan kualitas sumber daya manusia petani, mengendalikan adanya alih fungsi lahan pada lahan subur, pengembangan pembenihan padi, dan pemanfaatan sumber air bawah tanah secara optimal.