Abstrak
Peningkatan Keterampilan Mengarang Fiksi Melalui Model Pembelajaran Quantum Teknik Peta Konsep Pada Siswa Kelas III SDN Trosemi 02 Gatak Sukoharjo Tahun Pelajaran 2010/2011
Oleh :
Indrawati Catur Setia Ningsih - X7109050 - Fak. KIP
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah (1) Meningkatkan keterampilan mengarang fiksi melalui penggunaan model pembelajaran quantum teknik peta konsep pada siswa kelas III SDN Trosemi 02 Gatak Sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011. (2) Mendeskripsikan hambatan yang ditemui dalam penerapan model pembelajaran quantum teknik peta konsep dalam meningkatkan keterampilan mengarang fiksi pada siswa kelas III SDN Trosemi 02 Gatak Sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas III SDN Trosemi 02 Gatak Sukoharjo taun pelajaran 2010/2011 sebanyak 27 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, tes, dan dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdapat dua kali pertemuan. Setiap siklus meliputi tahap perencanaan. Pelaksaaan, observasi dan refleksi. Bentuk tindakan yang diberikan adalah dengan menggunakan model pembelajaran quantum teknik peta konsep untuk mengarang fiksi tentang cerita fabel dan tokoh yang menjadi imajinasi mereka. Untuk meningkatkan keterampilan mengarang fiksi siswa maka diadakan pretes dan tes pada akhir pertemuan. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis interaktif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa keterampilan mengarang fiksi pada siswa kelas III SDN Trosemi 02 Gatak Sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran quantum teknik peta konsep mengalami peningkatan pada setiap siklus. Hasil tes sebelum penelitian dilakukan menunjukkan nilai rata-rata kelas mencapai 56,48. Hasil tes pada siklus I menunjukkan nilai rata-rata kelas mencapai 62,03 dan menalami peningkatan sebesar 9,83 % dari hasil tes sebelum penelitian. Kemudian hasil pada siklus II menunjukkan nilai rata-rata kelas mencapai 70,46 dan mengalami peningkatan sebesar 13,60 % dari hasil tes pada siklus I. Hambatan yang terjadi adalah siswa belum bisa mengembangkan dan menuangkan imajinasi mereka dalam bentuk karangan.