Abstrak
Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Akuntansi Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Pada Siswa Kelas Xii IPS 2 MA Negeri Ngrambe Ngawi Tahun Ajaran 2010/2011 (Penelitian Tindakan Kelas)
Oleh :
Titis Dwipantara - K7406152 - Fak. KIP
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah model Problem Based
Learning dapat meningkatkan kualitas pembelajaran akuntansi kelas XII IPS 2 MA
Negeri Ngrambe Ngawi Tahun Ajaran 2010/ 2011.
Penelitian ini menggunakan pendekatan tindakan kelas (classroom action research)
dengan strategi siklus. Obyek penelitian pada penelitian tindakan ini adalah berbagai
kegiatan yang terjadi di dalam kelas selama berlangsungnya proses pembelajaran.
Penelitian ini dilaksanakan dengan kolaborasi antara peneliti, guru kelas dan melibatkan
partisipasi siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observas, tes dan
dokumentasi. Prosedur penelitian meliputi tahap: (1) pengenalan masalah, (2) persiapan
tindakan, (3) penyusunan rencana tindakan, (4) implementasi tindakan, (5) observasi, (6)
Refleksi ,dan (7) penyusunan laporan. Proses penelitian ini dilaksanakan dalam dua
siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2)
pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi. Setiap
siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, alokasi waktu masing-masing pertemuan 2 x
45 menit
Berdasarkan analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa penerapan model
Problem Based Learning dapat meningkatkan kualitas pembelajaran akuntansi.
Peningkatan kualitas pembelajaran tersebut terefleksi dari proses dan hasil pembelajaran.
Dari sisi proses pembelajaran, indikator adalah: (1) keaktifan siswa dalam apersepsi
menunjukkan peningkatan dari 55,55% atau 15 siswa menjadi 70,37% atau 19 siswa, (2)
Keaktifan siswa bekerjasama dalam kelompok selama kegiatan diskusi sebanyak 19
siswa pada siklus I sedangkan pada siklus II meningkat 22 siswa, (3) Keaktifan siswa
pada saat pembahasan hasil dikusi, mengajukan pertanyaan dan pendapat pada siklus I
terdapat 17 siswa, pada siklus II terdapat 20 siswa. Dari segi hasil pembelajaran,
indikatornya adalah: adanya peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa dari 77,77% atau
21 siswa menjadi 92,59% atau 25 siswa. Peningkatan tersebut terjadi setelah guru
melakukan beberapa upaya, antara lain: (1) Penerapan model Problem Based Learning,
(2) Guru membuat Rencana Pembelajaran terlebih dahulu sebelum mengajar sehingga
kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung terarah dan terprogram, (4) Guru melakukan
evaluasi setelah pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar
berikutnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan model
Problem Based Learning dapat meningkatkan kualitas belajar akuntansi baik dari
segi keaktifan maupun hasil belajar.