Abstrak


Peranan Badan Kredit Kecamatan (BKK) dalam Meningkatkan Usaha Sektor Informal Perdagangan Di Wilayah Kecamatan Jebres Kota Surakarta Tahun 2010


Oleh :
Ratih Prastuti - K7406125 - Fak. KIP

Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui peranan BKK dalam meningkatkan usaha sektor informal perdagangan khususnya pedagang kecil/bakul, (2) Untuk mengetahui strategi penyaluran kredit BKK agar dana dapat dimanfaatkan secara efektif, (3) Untuk mengetahui Kendala/hambatan yang dihadapi oleh BKK dan pedagang kecil dalam proses peningkatan usaha. Sesuai dengan tujuan penelitian ini, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dan snowball sampling, dimana sampel yang diambil tidak ditentukan pada banyaknya sampel melainkan lebih ditekankan pada kualitas pemahaman sampel terhadap masalah yang diteliti. Sampel penelitian adalah sejumlah tertentu sampai dapat memberikan keterangan dalam pengambilan kesimpulan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Untuk menguji validitas data digunakan triangulasi metode dan triangulasi sumber. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analsis data model interaktif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, (1) Badan Kredit Kecamatan (BKK) wilayah Kecamatan Jebres berperan dalam meningkatkan usaha sektor informal perdagangan khususnya pedagang kecil/bakul. Pinjaman modal yang diberikan mampu dimanfaatkan dengan baik oleh para pedagang kecil/bakul sehingga usaha yang mereka jalankan mengalami peningkatan. Peningkatan ini ditinjau dari peningkatan omset penjualan rata-rata sebesar 46%, peningkatan pendapatan rata-rata sebesar 41%, dan peningkatan tabungan dalam hal ini tidak semua mengalami peningkatan karena alasan kebutuhan hidup yang semakin tinggi. (2) BKK kecamatan Jebres mempunyai 3 strategi penyaluran kredit yang dijalankan agar dana kredit yang didapat dapat dimanfaatkan secara efektif, yaitu sebagai berikut: (a) Survey yang bertujuan untuk mengecek kebenaran penggunaan dana kredit. Apakah dana yang diperoleh tesebut digunakan untuk penambahan modal atau tidak. (b) Penyuluhan tentang manfaat dari kredit di BKK khusunya kecamatan Jebres. (c) Pengarahan-pengarahan tentang pengelolaan modal yang baik agar bisa digunakan secara efektif dan efisien sehingga dapat meningkatkan usaha yang dikelola. (3) Kendala yang dihadapi oleh nasabah yaitu jumlah pendapatan yang tidak pasti sehingga tidak bisa memenuhi tanggung jawab untuk melakukan angsuran tepat waktu. Hal ini juga menjadi kendala tersendiri bagi pihak pengelola, karena ada beberapa nasabah yang terlambat mengangsur mengakibatkan kegiatan operasional BKK menjadi terhambat. Kendala lain yang dihadapi BKK adalah kurang cermatnya pegawai dalam menganalisa kredit, karakter nasabah yang kurang baik, dan nasabah pergi tanpa sepengetahuan, juga kurangnya pegawai di bagian pemasaran vii atau bagian kredit. Usaha atau langkah-langkah untuk mengatasi permasalah yang sering muncul tersebut adalah dengan membentuk Team Penyelamat Kredit Macet, mengadakan penagihan secara rutin kepada nasabah yang terlambat membayar angsuran lebih dari 5 hari dari tanggal kewajiban membayar, membuat panggilan secara tertulis yang ditandatangani direktur samapi tiga tahap, apabila belum berhasil maka Team Penyelamat Kredit Macet tersebut langsung turun ke lapangan mengadakan penanganan sesuai dengan tanggung jawabnya.