Abstrak


Pola Interaksi Sosial Pedagang Pasar Wisata Tawangmangu Pasca Renovasi ( Studi Diskriptif Kualitatif Tentang Pola Interaksi Sosial Pedagang Pasar Wisata Tawangmangu Pasca Renovasi )


Oleh :
Supardi - D3206031 - Fak. ISIP

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang menggambarkan pola interaksi sosial pedagang Pasar Wisata Tawangmangu. Penelitian ini menggambarkan empat hal penting yaitu kerjasama, persaingan,konflik dan akomodasi konflik yang terjadi dalam masyarakat Pasar Wisata Tawangmangu. Sistematika penulisan skripsi ini dibagi dalam empat bab. Bab I mengambarkan latar belakang dan metodelogi yang digunakan. Bab II mengambarkan diskripsi lokasi Pasar Wisata Tawangmangu serta aktivitas yang ada di dalam pasar tersebut. Bab III menjelaskan ciri khas pasar dan karakteristik pedagang Pasar Wisata Tawangmangu. Bab IV memaparkan gambaran interaksi sosial pedagang yang terjadi di dalam Pasar Wisata Tawangmangu, pembahasan, kesimpulan sebagai penjelasan poin-poin inti yang diungkapkan dalam bab-bab sebelumnya. Pengambilan sempel dalam penelitian ini adalah berdasarkan Non-Probability Sampling dengan teknik Purposive Sampling. Informan yang diambil merupakan informan yang memiliki latar belakang yang sesuai dengan kebutuhan penelitian. Jumlah informan sebanyak 17 orang dengan perincian 15 orang pedagang, untuk triangulasi diambilkan dari 1 orang dari Dinas Pasar Wisata Tawangmangu dan 1 orang ketua paguyuban. Adapun hasil penelitian yang dilakukan berdasrkan data-data yang diperoleh baik data primer maupun data sekunder adalah sebagai berikut : Pertama, kerjasama yang dilakukann karena adanya tujuan dan kepentingan yang sama dalam menjalani pekerjaan yaitu pemenuhan kebutuhan hidup. Kedua, persaingan yang terjadi sesama pedagang sejenis terwujud dengan adanya keinginan untuk mendapatkan pelanggan atau konsumen dan dalam penetapan harga jual . Ketiga, konflik yang terjadi cenderung merupakan konflik kecil yang timbul karena adanya perbedaan kepentingan antar pedagang dalam kesempatan untuk memperoleh konsumen. Dan keempat, akomodasi konflik cenderung berhasil karena bisa menekan tiap bibit konflik yang terjadi melalui coercion, mediation, arbitrase, compromise dan toleransi antar pedagang sehingga jarang ditemui konflik yang muncul secara terbuka.