Abstrak
Analisis Komparatif Usahatani Tumpangsari Jagung dan Kacang Tanah dengan Monokultur Jagung di Kabupaten Wonogiri
Oleh :
Marlina Perdana Putri - H0307058 - Fak. Pertanian
Skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang bertujuan mengetahui besarnya biaya, penerimaan, dan pendapatan usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah dan monokultur jagung, serta mengkaji dan membandingkan usahatani mana yang memberikan pendapatan dan efisiensi lebih tinggi. Metode dasar penelitian adalah metode deskriptif analitik dan pelaksanaannya dengan teknik survei. Pengambilan daerah penelitian dilakukan purposive sampling. Sampel kecamatan diambil dengan kriteria produksi kacang tanah di daerah tersebut merupakan yang terbesar di Kabupaten Wonogiri, serta memiliki produksi jagung yang cukup besar dan dengan pertimbangan di Kecamatan tersebut terdapat petani yang membudidayakan jagung dan kacang tanah. Berdasarkan kriteria tersebut terpilih Kecamatan Ngadirojo. Sampel Desa dipilih dengan kriteria produksi jagung dan kacang tanah di Desa tersebut yang paling tinggi di Kecamatan Ngadirojo sehingga terpilih Desa Gedong. Sampel dalam penelitian ini diambil 30 petani dari setiap usahatani monokultur jagung dan tumpangsari jagung-kacang tanah di Desa Gedong. Teknik pengambilan petani sampel dengan menggunakan metode pengambilan simple random sampling dengan cara undian. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis yang digunakan antara lain analisis pendapatan dengan konsep biaya mengusahakan. Analisis komparatif pendapatan dan efisiensi menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah (Rp 8.449.479,00/Ha/MT) lebih besar daripada pendapatan usahatani monokultur jagung yang besarnya (Rp 5.893.727,00/Ha/MT). Hasil uji t antara pendapatan usahatani monokultur jagung dan tumpangsari jagung-kacang tanah menunjukkan bahwa thitung sebesar 6,264, berarti usahatani tumpangsari jagung kacang-tanah memberikan pendapatan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan usahatani monokultur jagung. Nilai R/C Ratio pada usahatani monokultur jagung besarnya 1,70, sedangkan R/C Ratio pada usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah 1,90. Hasil uji t antara efisiensi usahatani monokultur jagung dan tumpangsari jagung-kacang tanah menunjukkan bahwa thitung besarnya 4,672, Hal ini dapat diartikan bahwa usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah lebih efisien untuk dikembangkan daripada usahatani monokultur jagung. Berdasarkan hasil penelitian, pemerintah daerah Kabupaten Wonogiri diharapkan lebih aktif memberikan penyuluhan tentang pertanian terutama tentang budidaya tumpangsari jagung-kacang tanah agar kedua tanaman dapat tumbuh dengan optimal dan berproduksi lebih tinggi.