;

Abstrak


Implementasi KTSP dalam Pembelajaran Apresiasi Drama (Studi Kasus Pada Siswa Kelas Viii Di Smpn 17 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011)


Oleh :
Diyah Retno Palupi - S840809008 - Sekolah Pascasarjana

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan: (1) persepsi guru terhadap KTSP dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMPN 17 Surakarta, (2) kemampuan guru dalam menyusun RPP pada materi apresiasi drama di SMPN 17 Surakarta, (3) pelaksanaan pembelajaran apresiasi drama kelas VIII di SMPN 17 Surakarta, (4) kendala-kendala yang dihadapi guru dalam pembelajaran apresiasi drama di SMPN 17 Surakarta, dan (5) upaya yang dilakukan oleh guru untuk mengatasi kendala-kendala dalam pembelajaran apresiasi drama di SMPN 17 Surakarta. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 17 Surakarta tahun pelajaran 2010/ 2011. Bentuk penelitian adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Sumber data yang diperoleh dari tempat dan peristiwa, informan, dan dokumen. Tempat dan peristiwa adalah proses pelaksanaan pembelajaran di kelas. Informan dalam penelitian adalah kepala sekolah, guru bahasa Indonesia, dan siswa. Dokumen yang diteliti adalah dokumen yang berkaitan dengan perencanaan pembelajaran drama dan angket. Teknik pengumpulan data dengan observasi langsung berperan pasif, wawancara mendalam, dan analisis dokumen. Validitas data dengan triangulasi sumber (data), triangulasi metode, dan revieuw informan.Data-data tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis interaktif yang meliputi reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan/ verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan sebagai berikut. Pertama, persepsi guru tehadap KTSP sudah cukup baik dan positif. Kedua, perencanaan pembelajaran sudah dilaksanakan dengan baik oleh guru. Ketiga, pelaksanaan pembelajaran apresiasi drama di SMPN 17 Surakarta yang dilaksanakan sudah mengarah pada aspek pembinaan apresiasi drama siswa. Hal ini terlihat dari beberapa komponen pembelajaran yaitu: 1) strategi yang digunakan adalah PAIKEM, 2) metode yang digunakan bervariasi yaitu ceramah, penugasan, demonstrasi, permodelan, dan kerja kelompok, 3) materi sudah sesuai dengan standar isi yang ada dalam KTSP, sesuai dengan kompetensi dasar yang akan dicapai. 4) media yang digunakan beragam yaitu berupa naskah drama radio atau drama pentas, dan film dalam bentuk keping CD, 5) penilaian yang dilakukan oleh guru sudah sesuai dengan KTSP, yaitu proses dan hasil. Keempat, terdapat kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran apresiasi drama di SMPN 17 Surakarta, yaitu dari guru, siswa, dan sarana prasarana di sekolah. Guru mengalami kesulitan dalam hal beban belajar yang harus menyesuaikan dengan alokasi waktu yang kurang. Pemahaman guru dalam drama kurang. Siswa malu-malu, kurang percaya diri, kurang berimprovisasi, kurang konsentrasi, kekompakan antar anggota masih kurang, dan kemampuan vocal kurang. Sarana prasarana sekolah yang kurang mendukung. Kelima, upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi kendala-kendala tersebut. Guru mampu mengembangkan materi ajar dengan menyesuaikan situasi, kondisi sekolah dan alokasi waktu yang ditentukan, guru harus memahami standar isi dalam KTSP, dan memberi tugas di luar jam pelajaran. Sekolah mengadakan kerja sama dengan pihak luar, dengan mengundang guru teater untuk melatih guru Bahasa Indonesia dalam hal drama. Kendala dari siswa, melatih keberanian, meningkatkan konsentrasi, banyak berlatih improvisasi, meningkatkan kekompakan antar anggota, dan berlatih vokal dan lebih menghayati karakter masing-masing tokoh. Sarana prasarana sekolah, sekolah harus menyediakan tempat untuk berlatih drama, dan peralatan pendukung dalam pementasan drama. Kata Kunci: Implementasi, KTSP, Pembelajaran, dan Apresiasi Drama