;

Abstrak


Efektivitas Pembelajaran Problem Posing dan Cooperative Learning Tipe Stad terhadap Prestasi Belajar Matematika pada Pokok Bahasan Teorema Pythagoras Ditinjau dari Aktivitas Belajar Peserta Didik SMP di Kabupaten Cilacap Tahun Pelajaran 2010/2011


Oleh :
Melania Dwiyani Hernawati - S850809311 - Sekolah Pascasarjana

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) efektivitas pembelajaran dengan model Problem Posing dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional pada pokok bahasan Teorema Pythagoras pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri di Kabupaten Cilacap tahun pelajaran 2010/2011, (2) efektivitas pembelajaran dengan model Cooperative Learning tipe STAD dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional pada pokok bahasan Teorema Pythagoras pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri di Kabupaten Cilacap tahun pelajaran 2010/2011, (3) efektivitas pembelajaran dengan model Problem Posing dibandingkan dengan model pembelajaran Cooperative Learning tipe STAD pada pokok bahasan Teorema Pythagoras pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri di Kabupaten Cilacap tahun pelajaran 2010/2011, (4) Efektivitas aktivitas belajar peserta didik terhadap prestasi belajar Matematika peserta didik pada pokok bahasan Teorema Pythagoras pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri di Kabupaten Cilacap tahun pelajaran 2010/2011, (5) Ada tidaknya interaksi antara model pembelajaran dengan aktivitas belajar peserta didik terhadap prestasi belajar matematika pada pokok bahasan Teorema Pythagoras pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri di Kabupaten Cilacap tahun pelajaran 2010/2011. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri se sub rayon Majenang dan Sidareja di Kabupaten Cilacap pada tahun pelajaran 2010/2011. Sampel dalam penelitian ini adalah 349 peserta didik. Tehnik pengambilan sampel dilakukan dengan stratified cluster random sampling. Instrumen yang digunakan adalah tes dan angket. Untuk menguji konsistensi internal instrumen digunakan rumus korelasi product moment dari Karl Pearson, sedangkan untuk menguji reliabilitas tes digunakan rumus KR-20 dan reliabilitas angket menggunakan rumus Alpha. Uji Prasyarat Analisis Variansi menggunakan uji Lilliefors untuk uji normalitas dan Uji Bartlett untuk uji homogenitas varians. Dengan taraf signifikansi α = 0,05 diperoleh sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan homogen. Sedangkan analisis varians satu jalan dengan sel tak sama digunakan untuk uji keseimbangan dan diperoleh hasil ketiga kelompok model pembelajaran memiliki rata-rata yang seimbang pada taraf signifikansi α = 0,05 (Fobs = 0,2282 < F0,05;2,346 = 3,00). Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama dengan faktor (3 x 3). Hasil analisis variansi dua jalan pada taraf signifikansi 5% menunjukkan model pembelajaran memberikan efek yang berbeda terhadap prestasi belajar matematika pada pokok bahasan Teorema Pythagoras pada peserta didik SMP Negeri di Kabupaten Cilacap tahun pelajaran 2010/2011 (FA = 51,05 > F0,05;2,340 = 3,00). Dari hasil komparasi ganda pasca anava dengan metode Scheffe diperoleh bahwa (1) model pembelajaran Problem Posing dan konvensional memberikan efek yang berbeda terhadap prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Teorema Pythagoras (F1.-3. = 48,05 > 2 F0,05;2,340 = 6,00) dan dari rerata marginalnya diperoleh bahwa model pembelajaran Problem Posing lebih efektif daripada model pembelajaran Konvensional ( x ̅_(1.) = 68,03 dan x ̅_(3.) = 59,22), (2) model pembelajaran Cooperative Learning tipe STAD dan Konvensional memberikan efek yang berbeda terhadap prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Teorema Pythagoras (F2.-3. = 10,03 > 2 F0,05;2,340 = 6,00) dan dari rerata marginalnya diperoleh model pembelajaran Cooprative learning tipe STAD lebih efektif daripada model pembelajaran Konvensional (x ̅_(2.) = 63,29 dan x ̅_(3.) = 59,22), (3) model pembelajaran Problem Posing dan Cooperative Learning type STAD memberikan efek yang berbeda terhadap prestasi belajar peserta didik pada pokok bahasan Teorema Pythagoras (F1.-2. = 13,61 > 2 F0,05;2,340 = 6,00) serta dari rerata marginalnya diperoleh model pembelajaran Problem Posing lebih efektif daripada model pembelajaran Cooprative learning tipe STAD (x ̅_(1.) = 68,03 dan x ̅_(2.) = 63,29), (4) aktivitas belajar peserta didik memberi efek yang berbeda terhadap prestasi belajar peserta didik pada pokok bahasan Teorema Pythagoras (FB = 252,47 > Fα = 3,00). Dari hasil komparasi ganda pasca anava diperoleh bahwa peserta didik yang memiliki aktivitas belajar lebih tinggi akan memiliki rataan prestasi belajar yang lebih baik daripada peserta didik yang aktivitas belajarnya lebih rendah pada pokok bahasan Teorema Pythagoras (F.1-.2 = 72,27; F.1-.3 = 375,17 dan F.2-.3 = 186,12 > 2 F0,05;2,340 = 6,00) dan (5) tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan aktivitas belajar peserta didik pada pokok bahasan Teorema Pythagoras pada SMP Negeri di Kabupaten Cilacap tahun pelajaran 2010/2011 (FAB = 1,22 < Fα = 3,00) yang berarti bahwa model pembelajaran Problem Posing lebih efektif daripada model pembelajaran Konvensional, model pembelajaran Cooprative learning tipe STAD lebih efektif daripada model pembelajaran Konvensional dan model pembelajaran Problem Posing lebih efektif daripada model pembelajaran Cooprative learning tipe STAD berlaku pada setiap kategori aktivitas belajar, demikian juga peserta didik yang memiliki aktivitas belajar lebih tinggi akan memiliki rataan prestasi belajar yang lebih baik daripada peserta didik yang aktivitas belajarnya lebih rendah pada pokok bahasan Teorema Pythagoras berlaku pada setiap kelompok model pembelajaran.