Abstrak
Pemetaan Harga Tanah Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri Tahun 2008
Oleh :
Rulianto - K5403054 - Fak. KIP
Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mengetahui persebaran harga tanah di Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri tahun 2008. (2) Mengetahui pengaruh lokasi (aksesibilitas), jenis penggunaan tanah, dan kelengkapan utilitas umum terhadap harga tanah di Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif spasial. Populasi dalam penelitian adalah harga tanah di Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data primer dengan menggunakan wawancara dan observasi lapangan. Teknik pengumpulan data sekunder dengan teknik studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui persebaran harga tanah adalah teknik analisis peta menggunakan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan penskoran dan overlay dari tiga parameter yang mempengaruhi harga tanah yaitu penggunaan tanah, lokasi (aksesibilitas), dan utilitas umum. Pengaruh penggunaan tanah terhadap harga tanah dapat diketahui dari hasil overlay Peta Kelas Penggunaan Tanah dengan Peta Harga Tanah. Pengaruh parameter aksesibilitas tanah terhadap harga tanah dapat diketahui dari hasil overlay Peta Aksesibilitas Tanah dengan Peta harga Tanah, sedangkan pengaruh kelengkapan utilitas umum terhadap harga tanah dapat diketahui dari hasil overlay Peta Kelas Utilitas Umum dengan Peta harga Tanah. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan peta hasil dapat disimpulkan : (1) Persebaran harga tanah rendah mempunyai 3056,23 Ha atau sebesar 60,92 %dari luas Kecamatan Selogiri. Distribusi harga tanah rendah terdapat di semua desa dengan wilayah paling luas terdapat di Desa Pare. Persebaran harga tanah sedang mempunyai luasan mempunyai luasan 1729,27 Ha atau sebesar 34,47 %
dari luas Kecamatan Selogiri. Harga tanah sedang terdapat di semua desa dengan wilayah paling luas terdapat di Desa Pule. Persebaran harga tanah tinggi mempunyai luasan yang paling kecil yaitu 231,25 Ha atau sebesar 4,61 % dari luas Kecamatan Selogiri. Harga tanah tinggi terdapat di Desa Nambangan, Gemantar, Kaliancar, Pule, Jaten dan Singodutan. (2) Harga tanah mempunyai hubungan yang berbanding lurus dengan penggunaan tanah, lokasi (aksesibilitas), dan utilitas umum. Semakin tinggi nilai penggunaan tanah, semakin mudah mencapai lokasinya, serta semakin lengkap utilitas umumnya maka harga tanahnya semakin meningkat.