Abstrak
Kue Kering Kaya β-karoten dengan Penambahan Tepung Wortel (Daucus carota L.)
Oleh :
Ririn Dwi Hastuti - H3108094 - Fak. Pertanian
ABSTRAK
Karotenoid adalah suatu kelompok pigmen yang berwarna kuning, orange, atau
merah orange, mempunyai sifat larut dalam lemak atau pelarut organik tetapi tidak larut
dalam air, β-karoten bersinergi dengan vitamin C dan E. Wortel merupakan komoditas
sayuran yang banyak mengandung β-karoten yang bersifat antioksidan yang dapat
digunakan sebagai penangkal radikal bebas. Akan tetapi wortel memiliki aroma langu
yang tidak disukai sehingga diperlukan cara pengolahan yang baik yaitu diolah menjadi
tepung wortel. Tepung wortel tersebut kemudian dapat ditambahkan ke dalam produk kue
kering. Penambahan tepung wortel pada pembuatan kue kering selain untuk
meningkatkan kandungan gizi dan fungsi fisiologis bagi tubuh juga dapat menggantikan
pewarna sintetik yang sering digunakan dalam pembuatan kue kering. Oleh karena itu,
perlu dilakukan penelitian tentang penggunaan tepung wortel dalam penambahan β-
karoten pada pembuatan kue kering.
Perlakuan pada penelitian ini adalah penambahan tepung wortel yaitu 20 %, 30 %
dan 40 %. Pada masing-masing perlakuan dilakukan analisa sensori (warna, aroma,
elastisitas, tekstur, rasa dan keseluruhan) dan kue kering yang terpilih dilakukan analisa
kimia (kandungan β-karoten dan kadar air). Penelitian ini menggunakan Rancangan
Faktorial. Data yang diperoleh kemudian dianalisa dengan menggunakan SPSS. Untuk
mengetahui pengaruh perlakuan pada masing-masing sampel kue kering yang dihasilkan
digunakan uji skoring.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan β-karoten pada kue kering dengan
penambahan tepung wortel 30 % adalah 228.173 µg/gram (dalam bk) dan kadar air 7.634
%. Penambahan tepung wortel pada pembuatan kue kering dapat memperkaya kandungan
β-karoten. Semakin tinggi penambahan tepung wortel yang ditambahkan pada pembuatan
kue kering maka kandungan β-karoten pada kue kering semakin meningkat. Akan tetapi
pengolahan wortel menjadi tepung wortel dapat menurunkan kandungan β-karoten
wortel. Dari hasil analisa sensori dapat diketahui bahwa semua sampel kue kering disukai
oleh konsumen.
The carotene is a pigment colored group yellow, orange, or squeeze orange,
having the nature of dissolve in organic but insoluble in water, the β-carotene related to
vitamin C and E. Carrot is a vegetable commodity containing much b-carotene with
antioxidant property that can be used as anti-free radical agent. However, carrot has rotten
aroma making it is disliked; thus a good processing method is required, one of which is to
make it into the carrot flour. Carrot flour then can be fortified into the noodle product.
The addition of carrot flour into noodle preparation in addition to improve its nutrition
content and physiological function for the body, functions as the alternate of synthetic
colorant frequently used in the noodle preparation. Therefore, a research needs to be
conducted on the use of carrot flour in b-carotene fortification in the wet and dry noodles
preparation.
The treatment of research included the carrot flour concentrations: 20%, 30% and
40%. Each treatment was sensory analysis was also conducted (color, aroma, elasticity,
texture, taste and overall) and analyzed chemically (b-carotene level, and water level).
The study employed a Factorial design. The data obtained was then analyzed using SPSS.
To know influence treatment each yielded to be pastry sample to be used skoring test.
The result of research shows that b-carotene level of fresh carrot is 214.16
µg/gram (in dry weight) and of carrot flour is 35.14 µg/gram (in dry weight). The
addition of carrot flour into the pastry preparation can enrich the b-carotene level. The
higher the concentration of carrot flour added into the pastry preparation, the higher the
content of b-carotene level in pastry. However, the carrot processing into the carrot flour
can decrease the b-carotene level. From the result of sensory analysis it can be seen that
30 % carrot flour addition liked by consumer.