Abstrak


Sertifikasi benih padi hibrida di balai pengawasan dan sertifikasi benih Jawa Tengah


Oleh :
Daniel Bayu P - H3308011 - Fak. Pertanian

Praktek Magang ini bertujuan untuk mengetahui cara Sertifikasi Benih padi Hibrida pada tanggal 31 januari sampai dengan 28 Februari 2011. Di BPSB ( Balai Pengawasan dan sertifikasi Benih ) Jawa Tengah. Metode dasar yang digunakan dalam praktek magang ini adalah Praktek Lapang, Observasi, Wawancara dan Sumber Data (Data Primer dan Data Sekunder). Sedangkan pengambilan lokasi praktek magang adalah disesuaikan dengan kajian yakni bagaimana cara sertifikasi benih padi hibrida yang sesuai dengan prosedur yang berlaku di BPSB Jawa Tengah. Dalam sertifikasi benih padi hibrida perlu memperhatikan permasalahan-permasalahan yang sering ada. Permasalahan yang sering muncul dan tidak mungkin dihindari yaitu tentang syarat-syarat yang perlu disiapkan dalam pelaksanaan proses sertifikasi benih, mulai dari pengawasan dalam alat-alat yang digunakan, meliputi: gudang tempat penyimpanan benih, sampai alat pertanian yang digunakan, kemudian pengawasan pada fase vegetatif dan fase generatif. Produsen dan pengawas benih harus bekerjasama agar proses sertifikasi berjalan dengan baik agar benih yang didapat merupakan benih yang berkualitas. Produsen harus memahami prosedur sertifikasi yang benar, dan pengawas benih harus melakukan tugas pengawasan dengan cara yang jujur. Dengan demikian akan didapat suatu proses sertifikasi yang sesuai prosedur yang berlaku.