Abstrak


Pengaruh kualitas penilaian kinerja pada kepuasan kerja, komitmen organisasional, dan keinginan untuk keluar (Studi pada perusahaan keluarga CV. Yussuf & Co di Yogyakarta)


Oleh :
Ega Krisma - F0207063 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kualitas penilaian kinerja terhadap kepuasan kerja, komitmen organisasi, dan keinginan untuk keluar pada sebuah perusahaan keluarga. Kualitas sebuah penilaian kinerja sebagai ukuran keadaan karyawan di dalam lingkungan kerjanya. Masalah rendahnya penilaian kinerja banyak dijumpai pada perusahaan keluarga. Fokus penelitian ini pada jenis family business enterprise (FBE), yaitu perusahaan yang dimiliki dan dikelola oleh keluarga pendirinya. Penilaian kinerja merupakan cara mengukur konstribusi individu (karyawan) kepada organisasi tempat mereka bekerja. Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena adanya kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada dalam organisasi. Kepuasan kerja biasanya dianggap sebagai ukuran jangka pendek. Kepuasan kerja digunakan sebagai ukuran kesejahteraan karyawan (Green, 2004) dan juga berhubungan dengan produktivitas dan keselamatan karyawan (Harter et al., 2002). Komitmen organisasioal merupakan sebuah hubungan konsistensi itikad baik atas dasar pengaruh kepuasan kerja (Robinson et al., 1994). Keinginan untuk keluar berupa penarikan diri dari organisasi dan dapat dipengaruhi dari kualitas penilaian kinerja. Karyawan cenderung untuk menarik diri dari situasi yang bertentangan dengan kepentingan mereka (Fugate et al., 2008). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 100 karyawan di perusahaan keluarga CV Yussuf & Co di Yogyakarta. Sampel tersebut dipilih dengan menggunakan teknik random sampling. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa kualitas penilaian kinerja mempengaruhi kepuasan kerja karyawan dan komitmen organisasional karyawan. Kualitas penilaian kinerja karyawan tidak mempengaruhi keinginan untuk keluar karyawan.