Abstrak


Analisis Penawaran Kopi Indonesia Tahun 2001 - 2009


Oleh :
Rizky Saputra - F0107083 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Indonesia merupakan produsen kopi terbesar keempat didunia. Produksi kopi Indonesia dari tahun ke tahun menunjukkan trend yang meningkat. Peningkatan tersebut memungkinkan Indonesia untuk meningkatkan ekspor kopinya. Ekspor kopi merupakan salah satu sumber pendapatan Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari harga internasional arabika, robusta, gula, teh dan biji coklat terhadap penawaran kopi Indonesia. Penelitian ini membahas penawaran kopi Indonesia terhadap negara – negara maju, seperti Jepang, Amerika Serikat, Jerman, Italia dan lain – lain. Peneliti memasukkan variabel harga internasional arabika, harga internasional robusta, harga internasional gula, harga internasional teh dan harga internasional biji coklat sebagai variabel independen. Penelitian ini menggunakan pendekatan data panel, dengan kurun waktu penelitian 2001 – 2009 dan 8 negara tujuan ekspor kopi Indonesia. Permodelan efek tetap(Fixed Effect Model) merupakan model yang paling baik untuk digunakan dalam penelitian ini. Penggunaan model efek tetap tersebut memperoleh hasil sebagai berikut: pertama, variabel harga kopi, baik harga internasional kopi arabika dan robusta berpengaruh secara signifikan terhadap penawaran kopi Indonesia. Kedua, variabel harga internasional gula dan teh berpengaruh signifikan terhadap penawaran kopi Indonesia(barang komplementer dan substitusi). Ketiga, biji coklat tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penawaran kopi Indonesia. Keempat, secara bersama – sama seluruh variabel independen berpengaruh terhadap penawaran kopi Indonesia. Saran yang dapat diajukan adalah: pertama, pemerintah sebaiknya meningkatkan ekspor ketika terjadi kenaikan harga dan memperbaiki kualitas faktor – faktor produksi untuk meningkatkan daya saing internasional kopi Indonesia. Kedua, pemerintah perlu menjalin kerjasama dengan eksportir – eksportir kopi untuk mempertahankan dan memperluas pangsa pasar komoditi kopi Indonesia. Ketiga, pemerintah perlu memberikan insentif pada para produsen agar kerugian yang terjadi karena efek negatif dari perubahan harga tidak berdampak besar bagi para produsen. Keempat, para produsen perlu memanfaatkan dengan baik sarana dan prasarana yang diberikan pemerintah untuk menjaga kualitas dan kuantitas produksi kopi. Kelima, perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh dari barang netral.