Abstrak
Hubungan antara penerapan pola asuh otoriter orang tua dengan distres pada remaja di SMA N 1 Muntilan
Oleh :
Miftakhul Faizah - G0106066 - Fak. Kedokteran
Berbagai permasalahan yang dialami remaja dari waktu ke waktu
sangatlah komplek dan beraneka ragam, tentu saja dengan sumber permasalahan
yang berbeda-beda pula. Permasalahan tersebut diantaranya meliputi perilaku
merokok, penyalahgunaan obat terlarang, seks bebas, AIDS bahkan bunuh diri.
Fenomena dari berbagai bentuk permasalahan remaja di atas merupakan
manifestasi dari stres yang dialami oleh remaja. Stres merupakan kondisi sebagai
hasil interaksi individu dan lingkungan, di mana individu merasakan pertentangan
antara tuntutan situasi dan sumber biologis, psikologis, dan sistem sosial. Kondisi
ketertekanan yang semakin menumpuk akan membawa remaja pada kondisi stres.
Stres yang tidak dapat diatasi memunculkan distres dalam diri remaja. Ada
banyak faktor yang mempengaruhi terbentuknya distres yang meliputi faktor fisik,
faktor lingkungan, faktor emosi dan kepribadian, serta faktor sosiokultural. Pola
pengasuhan orang tua merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi distres
dalam diri remaja.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penerapan pola
asuh otoriter orang tua dengan distres pada remaja di SMA N 1 Muntilan.
Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif yang signifikan antara
penerapan pola asuh otoriter orang tua dengan distres pada remaja di SMA N 1
Muntilan.
Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA N 1 Muntilan.
Sampel dalam penelitian ini sebanyak 59 siswa. Teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik purposive sampling. Data penelitian ini diperoleh dengan
menggunakan Skala Penerapan Pola Asuh Otoriter Orang Tua dan Kuesioner
Distres dengan modifikasi dari Goldberg. Skala Penerapan Pola Asuh Otoriter
Orang Tua terdiri dari 49 aitem valid dengan koefisien reliabilitas 0,922.
Kuesioner Distres terdiri dari 47 aitem valid dengan koefisien reliabilitas 0,895.
Analisis data menggunakan teknik analisis Koefisien Kontingensi
(Contingency Coefficient) yang dalam penghitungannya menggunakan analisis
Chi-Square, diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,659, p-value sebesar 0,011 <
0,05 dan X2
hitung lebih besar dari X2
tabel (45,187 > 38,885). Hal ini berarti ada
hubungan positif yang signifikan antara penerapan pola asuh otoriter orang tua
dengan distres pada remaja di SMA N 1 Muntilan.
Kata Kunci: Penerapan Pola Asuh Otoriter Orang tua, Distres.