Abstrak
Tindak Tutur Direktif dan Kesantunan Negatif dalam Reality Show Minta Tolong di Rajawali Citra Televisi Indonesia
Oleh :
Ririn Linda Tunggal Sari - C0206046 - Fak. Sastra dan Seni Rupa
Permasalahan yang dibahas dalam penulisan ini, yaitu (1) Bagaimanakah realisasi tindak tutur direktif yang dilakukan oleh peminta tolong (A) dalam RSMT? (2) Bagaimanakah realisasi strategi kesantunan negatif yang dilakukan oleh peminta tolong (A) dalam RSMT?
Tujuan penulisan ini adalah (1) Mendeskripsikan realisasi tindak tutur direktif yang dilakukan oleh peminta tolong (A) dalam RSMT, (2) Mendeskripsikan realisasi strategi kesantunan negatif yang dilakukan oleh peminta tolong (A) dalam RSMT.
Penulisan ini termasuk jenis penulisan kualitatif yang bersifat deskriptif. Pendekatan yang digunakan dalam penulisan ini adalah pendekatan pragmatik. Sumber data penulisan ini adalah percakapan atau dialog dalam RSMT di RCTI. Data dalam penulisan ini adalah tuturan yang mengandung tindak tutur direktif dan menerapkan strategi kesantunan negatif beserta konteksnya dalam RSMT di RCTI, yang ditayangkan pada bulan Maret, dan April tahun 2010. Metode pengumpulan data yang digunakan untuk penulisan ini adalah metode simak, sedangkan teknik untuk pengumpulan data menggunakan teknik simak bebas libat cakap (SBLC), teknik rekam, dan teknik catat. Teknik analisis data dalam penulisan ini menggunakan teknik analisis means-end. Metode penyajian hasil analisis data dalam penulisan ini adalah penyajian secara informal dan formal.
Dari analisis data dalam RSMT ditemukan 7 jenis tindak tutur direktif yang digunakan oleh A dalam mengutarakan maksudnya. Tindak tutur direktif tersebut meliputi tindak tutur meminta, menasihati, menyarankan, melarang, memperingatkan, mengingatkan dan membujuk.
Dalam RSMT ditemukan lima bentuk strategi kesantunan negatif yang digunakan oleh A, untuk mengurangi potensi ancaman muka negatif B1. Kelima strategi itu yaitu (a) strategi 1, yaitu menggunakan ungkapan secara tidak langsung, (b) strategi 2, yaitu menggunakan pertanyaan berpagar, (c) strategi 4, yaitu meminimalkan paksaan, (d) strategi 5, yaitu memberi penghormatan, (e) strategi 7, yaitu jangan menyebutkan penutur dan lawan tutur. Dalam RSMT juga ditemukan lima bentuk kombinasi strategi kesantunan negatif yang digunakan oleh A, untuk mengurangi potensi ancaman muka negatif B1. Kelima kombinasi strategi itu yaitu (a) strategi 1 dan strategi 5, yaitu menggunakan ungkapan secara tidak langsung dan memberi penghormatan, (b) strategi 1 dan strategi 7, yaitu menggunakan ungkapan secara tidak langsung dan menghindari penyebut penutur dan lawan tutur, (c) strategi 2 dan strategi 5, yaitu menggunakan pertanyaan berpagar dan memberi penghormatan, (d) strategi 4 dan strategi 5, yaitu meminimalkan paksaan dan memberi penghormatan, serta (e) strategi 1 strategi 4, dan strategi 7, yaitu menggunakan ungkapan secara tidak langsung, meminimalkan paksaan dan menghindari penyebutkan penutur dan lawan tutur.