Abstrak
Hubungan Tingkat Pengetahuan, Status Pekerjaan Ibu, dan Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini Dengan Pemberian ASI Eksklusif.
Oleh :
Rany Juliastuti - S541002047 - Sekolah Pascasarjana
Air susu ibu merupakan makanan paling baik untuk bayi, juga terbukti dapat mencegah penyakit pada bayi dan memberi manfaat bagi ibu, keluarga, dan masyarakat. Namun cakupan ASI eksklusif di Indonesia masih rendah. proses IMD menjadi salah satu faktor penentu keberhasilannya, disamping pengetahuan dan ketersediaan waktu yang cukup untuk memberikan ASI.
Tujuan : penelitian ini untuk meneliti hubungan tingkat pengetahuan, status pekerja, dan inisiasi menyusu dini dengan pemberian ASI eksklusif
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan potong lintang (cross sectional). Sampel sebesar 85 ibu bayi umur 6-12 bulan di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto, diambil secara exhaustive sampling. Variabel bebas adalah pengetahuan ibu, pelaksanaan IMD, dan status pekerjaan, sedangkan variabel terikatnya adalah pemberian ASI eksklusif. Lembar kuesioner digunakan untuk pengumpulan data yang sudah diukur validitas dan reliabilitasnya dan selanjutnya data dianalisis dengan regresi logistik dengan bantuan komputer program SPSS.
Hasil : Analisis regresi logistic ganda menunjukkan bahwa makin tinggi tingkat pengetahuan ibu maka akan semakin tinggi kemungkinan pemberian ASI eksklusif (OR = 4,8, p=0,011), ibu yang tidak bekerja akan semakin tinggi kemungkinan pemberian ASI eksklusif (OR = 3,7; p=0,033), makin dilaksanakan inisiasi menyusu dini maka akan semakin tinggi pemberian ASI eksklusif (OR = 5,3; p=0,002) dan secara simultan semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu, ibu bekerja dan inisiasi menyusu dini meningkatkan kemungkinan pemberian ASI eksklusif sebesar 35,8% (Nagelkelker R2= 35,8%)
Kesimpulan : Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan, pelaksanaan inisiasi menyusu dini dan status pekerjaan dengan pemberian ASI eksklusif. Hendaknya bagi tenaga kesehatan agar lebih meningkatkan promosi ASI eksklusif dan tidak memperkenalkan atau menganjurkan pada ibu menyusui untuk memberikan susu formula sebagai pengganti ASI eksklusif, lebih mensosialisasikan ASI eksklusif pada ibu bekerja maupun tidak bekerja, hal ini dapat dimulai sejak ibu hamil memeriksakan kehamilannya pada petugas kesehatan
Kata Kunci : Pengetahuan, IMD, Status Pekerjaan dan ASI eksklusif