Abstrak
Peningkatan Kualitas Pembelajaran Menyimak Dengan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Make A Match Siswa Kelas V SD Negeri Plumbon 01 Mojolaban Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011 (Penelitian Tindakan Kelas)
Oleh :
Lilik Purwanti - K1207022 - Fak. KIP
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan: (1) proses pembelajaran menyimak dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik make a match siswa kelas V SD Negeri Plumbon 01 Mojolaban Sukoharjo; (2) hasil pembelajaran menyimak dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik make a match siswa kelas V SD Negeri Plumbon 01 Mojolaban Sukoharjo. Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas dan menggunakan strategi deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Plumbon 01 Mojolaban Sukoharjo yang berjumlah 20 orang dan guru kelas V yaitu Anita Karmila, A.Ma. Objek penelitian adalah proses pembelajaran menyimak. Sumber data yang digunakan, yaitu: (1) tempat dan peristiwa, yakni kegiatan pembelajaran menyimak dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas V SD Negeri Plumbon 01 Mojolaban Sukoharjo; (2) informan, yaitu guru kelas dan beberapa siswa kelas V SD Negeri Plumbon 01 Mojolaban Sukoharjo; dan (3) dokumen, yang berupa catatan peristiwa selama berlangsungnya proses pembelajaran, data penilaian proses dan hasil pembelajaran menyimak, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat guru dan peneliti, dan transkrip wawancara peneliti dengan beberapa siswa. Teknik pengumpulan data yang diterapkan, yaitu: (1) observasi/ pengamatan; (2) teknik wawancara (interview); (3) analisis dokumen. Teknik validitas yang digunakan adalah: triangulasi metode, sumber data, dan review informan. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik analisis deskripsi komparatif dan analisis interaktif. Teknik analisis deskripsi komparatif mencakup analisis kritis terhadap kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru selama proses pembelajaran, membandingkan nilai antarsiklus maupun indikator kinerja. Hasil analisis tersebut dijadikan dasar untuk pelaksanaan siklus selanjutnya. Analisis interaktif terdiri atas empat komponen yang mencakup komponen pengumpulan data, reduksi data, penyajian (display) data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan bahwa teknik make a match dapat meningkatkan pembelajaran menyimak siswa kelas V SD Negeri Plumbon 01 Mojolaban Sukoharjo. Hal tersebut teridentifikasi sebagai berikut: (1) terjadi peningkatan proses pembelajaran menyimak menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik make a match, (2) terjadi peningkatan hasil pembelajaran menyimak menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik make a match. Peningkatan proses dapat dilihat dari kenaikan persentase siswa dalam mendengarkan bahan simakan, bekerja sama dengan teman, antusias dalam menjawab pertanyaan, dan mengerjakan tugas. Pada siklus I siswa yang
vi
memperhatikan dan berkonsentrasi dalam mendengarkan bahan simakan ada 12 siswa (60%), pada siklus II ada 14 siswa (70%), dan pada siklus III ada 17 siswa (85%). Pada siklus I, 15 siswa (75%) telah mampu bekerja sama dengan baik, pada siklus II menjadi 16 siswa (80%) dan pada siklus III mencapai 18 siswa (90%). Siswa yang antusias dan aktif dalam siklus I ini berjumlah 8 siswa (40%). Pada siklus II berjumlah 11 siswa (55%) dan siklus III meningkat menjadi 16 siswa (80%). Pada siklus I ada 9 siswa (45%) yang bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas. Pada siklus II meningkat menjadi 12 siswa (60%), dan pada siklus III menjadi 16 siswa (80%). Selain itu, juga terjadi peningkatan hasil pembelajaran menyimak, yaitu pada siklus I ada 10 siswa yang tuntas (50%), pada siklus II meningkat menjadi 13 siswa (65%), dan pada siklus III ada 17 siswa tuntas (85%). Ketuntasan siswa dalam pembelajaran menyimak tersebut dinilai dari kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan yang telah diberikan. Nilai tersebut didasarkan pada aspek: a) ketepatan dalam menentukan tema; b) ketepatan dalam menyebutkan tokoh dalam cerpen; c) ketepatan dalam menyebutkan latar/setting; d) ketepatan dalam menuliskan amanat; dan e) kemampuan dalam menuliskan kembali cerpen yang sudah dibacakan, yang mencakup: pemahaman dan kelengkapan isi cerpen, ketepatan penggunaan diksi, ketepatan struktur kalimat, dan ketepatan dalam ejaan/tata tulis.