Abstrak


Pembelajaran fisika menggunakan media simulasi komputer dan media laboratorium ditinjau dari kemampuan berpikir siswa pada pokok bahasan gerak harmonis sederhana di SMA


Oleh :
Agus Arifin Anwar - K2304011 - Fak. KIP

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya: (1) perbedaan pengaruh antara pembelajaran fisika menggunakan media simulasi komputer dan media laboratorium terhadap kemampuan kognitif fisika siswa; (2) perbedaan pengaruh antara kemampuan berpikir abstrak tinggi dan rendah terhadap kemampuan kognitif fisika siswa; (3) perbedaan pengaruh antara kemampuan berpikir konkret tinggi dan rendah terhadap kemampuan kognitif fisika siswa; (4) interaksi antara pengaruh penggunaan media pembelajaran dan kemampuan berpikir abstrak terhadap kemampuan kognitif fisika siswa; (5) interaksi antara pengaruh penggunaan media pembelajaran dan kemampuan berpikir konkrit terhadap kemampuan kognitif fisika siswa; (6) interaksi antara pengaruh kemampuan berpikir abstrak dan kemampuan berpikir konkrit terhadap kemampuan kognitif fisika siswa; (7) interaksi antara pengaruh penggunaan media pembelajaran, kemampuan berpikir abstrak, dan kemampuan berpikir konkrit terhadap kemampuan kognitif fisika siswa. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Karanganom semester gasal tahun pelajaran 2010/2011. Sampel diambil dengan teknik cluster random sampling sejumlah 2 kelas. Teknik pengumpulan data untuk variabel kemampuan kognitif Fisika dan kemampuan berpikir siswa digunakan metode tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi tiga jalan dengan sel sama. Untuk menguji hipotesis dengan anava ini, sebelumnya harus dilakukan uji prasayarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Dari analisis diperoleh H01 ditolak (Fa = 8,6132 > F0,05;1,120 = 3,92), H02 ditolak (Fb = 7,6700 > F0,05;1,120 = 3,92), H03 ditolak (Fc = 125,4830 > F0,05;1,120 = 3,92), H04 ditolak (Fab = 4,1024 > F0,05;1,120 = 3,92), H05 diterima (Fac = 1,4370 < F0,05;1,120 = 3,92), H06 ditolak (Fbc = 4,7995 > F0,05;1,120 = 3,92), H07 diterima (Fabc = 1,6420 < F0,05;1,120 = 3,92). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) ada perbedaan pengaruh antara pembelajaran fisika menggunakan media simulasi komputer dan media laboratorium terhadap kemampuan kognitif fisika siswa; (2) ada perbedaan pengaruh v antara kemampuan berpikir abstrak tinggi dan rendah terhadap kemampuan kognitif fisika siswa; (3) ada perbedaan pengaruh antara kemampuan berpikir konkret tinggi dan rendah terhadap kemampuan kognitif fisika siswa; (4) ada interaksi antara pengaruh penggunaan media pembelajaran dan kemampuan berpikir abstrak terhadap kemampuan kognitif fisika siswa: (a) interaksi antara media simulasi komputer dan kemampuan berpikir abstrak tinggi lebih besar pengaruhnya terhadap kemampuan kognitif fisika siswa dibandingkan interaksi antara media simulasi komputer dan kemampuan berpikir abstrak rendah, (b) interaksi antara media laboratorium dan kemampuan berpikir abstrak tinggi lebih besar pengaruhnya terhadap kemampuan kognitif fisika siswa dibandingkan interaksi antara media laboratorium dan kemampuan berpikir abstrak rendah, (c) interaksi antara media simulasi komputer dan kemampuan berpikir abstrak tinggi memiliki pengaruh yang sama dengan interaksi media laboratorium dan kemampuan berpikir abstrak tinggi, (d) Interaksi antara media simulasi komputer dan kemampuan berpikir abstrak rendah memiliki pengaruh yang sama dengan interaksi media laboratorium dan kemampuan berpikir abstrak rendah; (5) tidak ada interaksi antara pengaruh penggunaan media pembelajaran dan kemampuan berpikir konkrit terhadap kemampuan kognitif fisika siswa; (6) ada interaksi antara pengaruh kemampuan berpikir abstrak dan kemampuan berpikir konkrit terhadap kemampuan kognitif fisika siswa: (a) siswa yang memiliki kemampuan berpikir abstrak tinggi dan konkrit tinggi kemampuan kognitifnya lebih baik daripada siswa yang memiliki kemampuan berpikir abstrak rendah dan konkrit tinggi, (b) siswa yang memiliki kemampuan berpikir abstrak tinggi dan konkrit tinggi kemampuan kognitifnya lebih baik daripada siswa yang memiliki kemampuan berpikir abstrak tinggi dan konkrit rendah, (c) siswa yang memiliki kemampuan berpikir abstrak tinggi dan konkrit rendah kemampuan kognitifnya lebih baik daripada siswa yang memiliki kemampuan berpikir abstrak rendah dan konkrit rendah, (d) siswa yang memiliki kemampuan berpikir abstrak rendah dan konkrit tinggi kemampuan kognitifnya lebih baik daripada siswa yang memiliki kemampuan berpikir abstrak rendah dan konkrit rendah; (7) tidak ada interaksi antara pengaruh penggunaan media pembelajaran, kemampuan berpikir abstrak, dan kemampuan berpikir konkrit terhadap kemampuan kognitif fisika siswa.