;

Abstrak


Pengaruh Media Internet dan Kebiasaan Belajar terhadap Keterampilan Mengarang Eksposisi (Studi Eksperimen di SMA Yayasan Kalam Kudus Cabang Surakarta)


Oleh :
Denny Oktavina Radianto - S840809007 - Sekolah Pascasarjana

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa (1) keterampilan mengarang eksposisi siswa yang diajar dengan media internet lebih baik dibandingkan dengan keterampilan mengarang eksposisi siswa yang diajar dengan media LCD; (2) keterampilan mengarang eksposisi siswa yang memiliki kebiasaan belajar tinggi lebih baik dibandingkan dengan keterampilan mengarang eksposisi siswa yang memiliki kebiasaan belajar rendah; (3) terdapat interaksi antara media pembelajaran dengan kebiasaan belajar dalam mempengaruhi keterampilan mengarang eksposisi siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan desain faktorial 2  2. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA di sekolah Yayasan Kalam Kudus Cabang Surakarta. Kelas eksperimen 48 siswa dari SMA Kalam Kudus Sukoharjo. Kelas pembanding sebanyak 48 siswa dari Program Internasional Sekolah Kalam Kudus Surakarta. Cara pengambilan sampel dengan teknik multistage Random Sampling. Teknik pengumpulan data keterampilan mengarang eksposisi digunakan tes praktik, dan data kebiasaan belajar digunakan angket (kuesioner). Teknik analisis data digunakan analisis variansi dua jalur. Sebelum angket digunakan dilakukan uji coba. Uji validitas angket kebiasaan belajar dengan rumus Product Moment, sedangkan uji reliabilitas angket kebiasaan belajar dengan rumus Alpha Cronbach. Adapun uji validitas tes keterampilan mengarang eksposisi dengan analisis isi, yaitu menentukan 6 indikator untuk menilai karangan siswa dengan pertimbangan pakar. Uji reliabilitas keterampilan mengarang eksposisi dengan reliabilitas rating penekanan pada konsistensi 3 penilai. Teknik pengumpulan data dan analisis data menggunakan teknik deskriptif dengan mencari skor rerata, median, modus, simpangan baku, varians, tabel distribusi frekuensi, histogram. Analisis data inferensial dilakukan untuk menguji hipotesis. Uji persyaratan mencakup keacakan data sampel, analisis normalitas dengan teknik Lilliefors, sedangkan uji homogenitas dengan teknik Bartlett. Baik uji normalitas data dan uji homogenitas data dilakukan pada masing-masing kolom, baris, dan sel. Hasil penelitian: (1) Skor rata-rata keterampilan mengarang eksposisi siswa dengan media internet berbeda dengan media LCD, masing-masing 7,20 dan 6,12. Hal itu didukung oleh analisis statistik inferensial yang menyatakan bahwa Keterampilan mengarang eksposisi siswa yang diajar dengan media internet berbeda secara signifikan dengan yang diajar dengan media LCD, terlihat pada perolehan hasil Fh sebesar 68,667 > Ft sebesar 3,945 dengan taraf signifikansi 5%, maka keterampilan mengarang eksposisi siswa yang diajar dengan media internet secara signifikan lebih baik dari pada yang diajar dengan media LCD. (2) Skor tertinggi dan terendah untuk setiap kelompok kebiasaan belajar pun berbeda. Kelompok siswa yang memiliki kebiasaan belajar tinggi skor terendah 4,70; 8,37 skor tertinggi, sedangkan kelompok siswa yang memiliki kebiasaan belajar rendah, skor terendah 4,50; 8,00 skor tertinggi, maka kelompok siswa yang memiliki kebiasaan belajar tinggi dan yang memiliki kebiasaan belajar rendah, berbeda karena dipengaruhi oleh media pembelajaran guru. (3) Tidak terdapat interaksi antara media pembelajaran dengan kebiasaan belajar dalam mempengaruhi keterampilan mengarang eksposisi, terlihat perolehan hasil Fh sebesar 0,389 < Ft sebesar 3,945. Simpulan uraian di atas adalah penelitian ini membuktikan bahwa media internet menghasilkan keterampilan mengarang eksposisi lebih baik dibandingkan dengan media LCD; keterampilan mengarang eksposisi yang memiliki kebiasaan belajar tinggi lebih baik dari pada keterampilan mengarang eksposisi siswa yang memiliki kebiasaan belajar rendah; dan tidak terdapat interaksi antara media internetdan dan kebiasaan belajar dalam mempengaruhi keterampilan mengarang eksposisi siswa.