Abstrak


Evaluasi Kapasitas Daya Dukung dan Potensi Penurunan Kapasitas Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang Akibat Gerusan (Studi Kasus Jembatan Tol Solo-Kertosono)


Oleh :
Bambang Arfandie - I0107003 - Fak. Teknik

Pondasi tiang pancang banyak digunakan pada struktur dengan beban besar dan lokasi tanah keras yang dalam. Pondasi tiang pancang dapat digunakan didaerah perairan seperti danau, rawa dan sungai. Pembuatan bangunan air di tampang sungai dapat menyebabkan gerusan pada bangunan tersebut. Skripsi ini membahas kapasitas daya dukung pondasi tiang pancang baja di aliran sungai yang memiliki lapis tanah dasar pasir dan potensi penurunan kapasitas daya dukung pondasi tiang pancang baja akibat gerusan. Penelitian ini difokuskan pada perbedaan kapasitas daya dukung rencana pondasi tiang pancang baja dengan kapasitas daya dukung aktual di lapangan, memperkirakan kedalaman gerusan, dan potensi penurunan kapasitas daya dukung pondasi tiang pancang baja akibat gerusan. Pengujian di lapangan berupa PDA test dan uji Kalendering. Penelitian ini dilakukan di pembangunan jembatan jalan tol Solo-Kertosono yang melewati sungai Bengawan Solo. Perhitungan kapasitas dukung pondasi menggunakan metode Meyerhof dan perkiraan kedalaman gerusan menggunakan persamaan CSU Dari analisis diperoleh kapasitas daya dukung ultimit pondasi tiang pancang beton berdasarkan hasil SPT di pilar utama 3, pilar utama 4 dan pilar utama 5 (P-3, P-4, P-5) berturut-turut adalah 345,209 ton, 404,160 ton dan 405,691 ton. Kapasitas daya dukung tiang pancang baja 297,462 ton, 355, 632 ton dan 357,348 ton. Hasil uji PDA dan Kalendering adalah 391 ton dan 382 ton; 276,6884 ton dan 158,3206 ton. Kedalaman gerusan maksimum terjadi pada v=1,664 m/s dan TMA = 5,3 m dengan ys maksimum berturut-turut untuk P-3,P-4,dan P-5 adalah 2,6199 m; 2,6713 m; 2,6273 m dengan potensi penurunan kapasitas dukung pondasi 3,70% untuk P-3; 3,62% untuk P-4 dan 5,68% untuk P-5