Abstrak
Peningkatan kemampuan Menjumlahkan Dua Angka Bilangan Bulat melalui Media Realita pada Siswa Kelas I SD Negeri Kadireso Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2010/2011
Oleh :
Utoro Wahyu Santosa - X7109118 - Fak. KIP
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menjumlahkan melalui media realita kelas I SD Negeri Kadireso Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali. Variabel yang menjadi sasaran perubahan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah peningkatan kemampuan menjumlahkan, sedangkan variable tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penggunaan media realita. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan selama 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas I SD Negeri Kadireso Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali yang berjumlah 23 siswa. Variabel yang menjadi sasaran perubahan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah peningkatan kemampuan menjumlahkan, dan variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah penggunaan media realita. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, tes, dokumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis dan interaktif yang mempunyai tiga buah komponen yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa tindakan kelas pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan kemampuan menjumlahkan ditandai meningkatnya kemampuan pada materi menjumlahkan cara pendek diperoleh rata-rata kelas 66,08 dengan persentase siswa yang mendapat nilai di atas KKM 63 sebanyak 15 siswa (65.08%), sedangkan untuk kemampuan menjumlahkan cara panjang diperoleh rata-rata kelas 61,52 dengan persentase siswa yang mendapat nilai di atas KKM 63 sebanyak 13 siswa (56,52). Untuk materi penjumlahan bilangan dua angka tanpa teknik menyimpan dengan cara bersusun panjang diperoleh rata-rata kelas 66.08 dengan persentase siswa yang mendapat nilai di atas KKM 63 sebanyak 15 siswa (65,21%). Untuk materi penjumlahan cara panjang diulang pada siklus II dan menunjukkan adanya peningkatan yang cukup berarti, yang semula rata-rata kelas 77,60 dengan persentase siswa yang mendapat nilai di atas KKM 63 sebanyak 19 siswa (82,60), dan pada akhir siklus II mencapai rata-rata kelas 80,65 dengan persentase siswa yang mendapat nilai di atas KKM 63 sebanyak 20 siswa (86,95). Dengan demikian, dapat diajukan suatu rekomendasi bahwa pembelajaran matematika materi penjumlahan bilangan dua angka tanpa teknik menyimpan melalui media realita dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas I SD Negeri Kadireso Kabupaten Boyolali tahun ajaran 2010/2011.