Abstrak


Proses Komunikasi Departemen Community Relations PT. Holcim Indonesia tbk. Cilacap dalam Membina Hubungan dengan Masyarakat


Oleh :
Yonatan Satria Yudha - D0206109 - Fak. ISIP

Salah satu usaha untuk menjalin hubungan yang baik antara perusahaan dengan masyarakat dan lingkungan adalah melalui program-program yang dikenal dengan istilah tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibilty (CSR). Munculnya konsep sustainable development yang dirumuskan oleh World Commision on Environment and Development , sebagai “development that meets the needs of the present without compromising the ability of future generations to meet their own need” telah mengubah paradigma perusahaan dalam melaksanakan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) dari charity menuju community development. Salah satu bentuk pelaksanaan CSR yang dilakukan PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap dalam memberdayakan masyarakat sekitar adalah program community development penyulingan kayu putih yang dilaksanakan di Kelurahan Kutawaru Cilacap, Jawa Tengah. Penelitian ini akan melihat program CSR yang dilaksanakan PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap dilihat dari proses komunikasi Departemen Community Relations melalui tahapan managerialnya. Melalui penelitian ini peneliti ingin mengetahui bagaimana penerimaan masyarakat terhadap program community development penyulingan kayu putih, bagaimana perencanaan program, media yang digunakan dalam menyampaikan pesan, pengorganisasian program serta untuk mengetahui efek pelaksanaan program yang terjadi di tengah masyarakat Kelurahan Kutawaru dan stakeholders terhadap PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampel bertujuan (purposive sampling). Pendekatan kualitatif dilakukan peneliti untuk mengumpulkan data-data yang berwujud kata-kata dalam kalimat yang memiliki arti lebih dari sekedar angka atau jumlah. Teknik analisa data menggunakan metode analisis interaktif (interactive model of analysis) dilakukan melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Dari pengumpulan data dan analisa yang dilakukan, diketahui bahwa secara umum, pelaksanaan program community development penyulingan kayu puti ini diterima dan disambut secara positif oleh masyarakat Kelurahan Kutawaru. Penerimaan masyarakat ini dikarenakan program community development penyulingan kayu putih merupakan program yang di usulkan oleh masyarakat Kelurahan Kutawaru. Perencanaan yang dilakukan komunikator dalam hal ini PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap diawali melalui hasil riset yang dilakukan oleh masyarakat Kelurahan Kutawaru sendiri. Hasil riset tersebut disampaikan kepada perusahaan oleh perwakilan masyarakat melalui lembaga Community Communication Channel (CCC) kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan survei bersama oleh masyarakat Kelurahan Kutawaru dan Perhutani. Media yang digunakan dalam menyampaikan pesan tentang program community development penyulingan kayu putih adalah melalui pertemuan-pertemuan yang dilakukan antara perusahaan dengan perwakilan masyarakat dari lembaga Community Communication Channel (CCC) maupun Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Pengorganisasian program community development penyulingan kayu putih dilakukan oleh PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap dengan menjalin kemitraan dengan Perhutani. Pengorganisasian program penyulingan kayu putih juga dilakukan PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap dengan membentuk LMDH sebagai wadah tempat mengorganisir kegiatan masyarakat Kelurahan Kutawaru Sebagai sebuah proses komunikasi, pelaksanaan community development penyulingan kayu putih dinilai telah memberikan efek positif terhadap PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap. Tanggapan-tanggapan positif masyarakat Kelurahan Kutawaru dan Perhutani sebagai mitra terhadap PT. Holcim Indonesia Tbk atas kegiatan penyulingan kayu putih yang dilakukan telah menunjukkan indikator keberhasilan perusahaan dalam melakukan proses komunikasi