Abstrak


Implikatur Percakapan Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas V Sd Negeri Pondok 1 Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo


Oleh :
Puji Rahayu - K1207028 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan mengenai (1) wujud tutur bentuk implikatur percakapan dalam pembelajaran bahasa Indonesia, (2) fungsi dan tujuan implikatur percakapan dalam pembelajaran bahasa Indonesia, dan (3) alasan penggunaan implikatur percakapan yang terjadi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Penelitian ini berbentuk penelitian deskriptif kualitatif dengan strategi tunggal terpancang. Sumber data dalam penelitian ini adalah peristiwa pembelajaran bahasa Indonesia di kelas V SD Negeri Pondok 1 Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo terfokus pada bahasa dan konteks tuturan. Selain dokumen, sumber data yang lain adalah informan, yaitu wali kelas V dan beberapa siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan observasi, teknik simak catat, perekaman, dan wawancara secara mendalam. Validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah trianggulasi teori, trianggulasi sumber, triangulasi metode, dan review informan. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis interaktif (interaktif model of analysis). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa banyak ditemukan implikatur percakapan dalam menerapkan prinsip sopan santun antara lain pelanggaran maksim kuantitas, kualitas, hubungan, cara, maksim gabungan kuantitas dan kualitas, serta maksim gabungan hubungan dan cara. Fungsi dan tujuan penggunaan implikatur percakapan terdiri atas fungsi kompetitif dan tujuan direktif; fungsi menyenangkan dan tujuan ekspresif; dan fungsi menyenangkan dan tujuan komisif. Alasan penggunaan implikatur percakapan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas V SDN Pondok 1 antara lain: (1) unsur konteks tutur yang berkaitan dengan pengetahuan mitra tutur, (2) penutur dan mitra tutur yang berkaitan dengan mental mitra tutur, serta (3) tujuan tuturan yang berkaitan dengan tujuan dan keefektifan. Penggunaan implikatur percakapan yang disertai bahasa Jawa mempengaruhi cara berbahasa peserta didik. Hal ini terlihat dengan jumlah peserta didik yang dapat menggunakan implikatur percakapan dan bahasa campuran (bahasa Indonesia dan Jawa) saat diwawancarai lebih banyak yaitu empat peserta didik dibandingkan jumlah peserta didik yang mematuhi prinsip kerjasama dan bahasa Indonesia, yaitu sebanyak dua peserta didik.