Abstrak


Analisis Peran Komoditi Tanaman Bahan Makanan Dalam Pembangunan Ekonomi Kabupaten Sragen (Pendekatan Tipologi Klassen)


Oleh :
Dian Indraswari - H0307040 - Fak. Pertanian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui klasifikasi komoditi tanaman bahan makanan berdasarkan pendekatan Tipologi Klassen serta mengetahui alternatif strategi pengembangan komoditi tanaman bahan makanan dalam kerangka perencanaan pengembangan ekonomi daerah Kabupaten Sragen dengan periode jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Metode dasar penelitian deskriptif analitis. Daerah penelitian adalah Kabupaten Sragen dan data yang digunakan sekunder dan primer. Data sekunder yang digunakan berupa data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Sragen tahun 2005-2008, PDRB Provinsi Jawa Tengah tahun 2005-2008 ADHK 2000, jumlah produksi komoditi tanaman bahan makanan tahun 2005-2008 di Kabupaten Sragen, harga komoditi tanaman bahan makanan tahun 2005-2008 di Kabupaten Sragen, indeks harga konsumen (IHK) tahun 2005-2008 Kabupaten Sragen, data Rencana Strategis (RENSTRA) Kabupaten Sragen, Bahan LKPJ Bupati tahun 2010 dan data yang ada pada Sragen Dalam Angka 2005-2008. Data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sragen, BAPPEDA Kabupaten Sragen, Dinas Pertanian Kabupaten Sragen, Dinas Peternakan Kabupaten Sragen, Dinas Perikanan Kabupaten Sragen dan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Sragen. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan Dinas Pertanian Kabupaten Sragen, Penyuluh lapang, dan Ketua kelompok tani. Wawancara terkait dengan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam kegiatan on farm dan off farm tanaman bahan makanan di Kabupaten Sragen. Hasil penelitian dengan pendekatan Tipologi Klassen menunjukkan bahwa klasifikasi komoditi tanaman bahan makanan di Kabupaten Sragen terbagi menjadi empat. Komoditi prima terdiri atas jagung, ubi kayu, kacang tanah dan pisang. Komoditi potensial terdiri atas padi dan mangga. Komoditi berkembang terdiri atas ubi jalar, kedelai, ketimun, kangkung, rambutan, jeruk, pepaya dan nanas. Komoditi terbelakang terdiri atas kacang hijau, kacang panjang, cabe, tomat, bayam, terong, semangka, melon dan sawo. Alternatif strategi pengembangan komoditi tanaman bahan makanan, jangka pendek meliputi dua macam strategi yaitu mempertahankan komoditi prima agar tetap menjadi komoditi prima dengan cara pengembangan agribisnis komoditi jagung, penerapan sistem tumpangsari pada komoditi ubi kayu dan kacang tanah, peningkatan produktivitas pisang, peningkatan kerjasama antara pihak swasta dengan petani dan mengembangkan komoditi potensial menjadi komoditi prima dengan cara peningkatan produktivitas padi, peningkatan akses petani terhadap lembaga keuangan, peningkatan produksi komoditi mangga dengan pemeliharaan yang intensif. Strategi jangka menengah meliputi tiga macam strategi yaitu mengembangkan komoditi potensial menjadi komoditi prima dengan cara pengembangan padi organik di seluruh wilayah Kabupaten Sragen, mengembangkan komoditi berkembang menjadi komoditi potensial dengan cara peningkatan kualitas sumber daya manusia (petani), pengembangan daerah sentra komoditi sayur dan buah, dan mengembangkan komoditi terbelakang menjadi komoditi berkembang dengan cara penerapan budidaya pertanian yang baik untuk sayur dan buah, pengembangan demonstrasi plot (demplot) sayur dan buah. Strategi jangka panjang meliputi dua macam strategi yaitu mengembangkan komoditi terbelakang menjadi komoditi berkembang dengan cara pembangunan Sub Terminal Agribisnis dan mempertahankan komoditi prima agar tetap menjadi komoditi prima dengan cara mengurangi alih fungsi lahan pertanian ke lahan non pertanian, pengelolaan sumberdaya air untuk pertanian dan penerapan pertanian berkelanjutan berbasis pertanian organik. Alternatif strategi pengembangan komoditi tanaman bahan makanan tersebut dapat sebagai masukan dalam perencanaan pembangunan ekonomi daerah di Kabupaten Sragen baik dalam jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.