Abstrak


Manajemen Strategis Program Perbaikan Gizi Masyarakat Oleh Dinas Kesehatan Kota Surakarta (Kegiatan Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) di TK dan SD Kecamatan Jebres Surakarta Tahun 2010)


Oleh :
Iis Noviana - D0106015 - Fak. ISIP

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen strategis program Perbaikan Gizi Masyarakat oleh Dinas Kesehatan Kota Surakarta dengan kegiatan Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) di TK dan SD Kecamatan Jebres Kota Surakarta tahun 2010. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dan studi dokumentasi. Teknik penarikan sampel menggunakan purposive sampling. Analisis data dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi. Pendeskripsian manajemen strategis yaitu dengan melihat pengamatan lingkungan dan perumusan strategis yang telah tercantum dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Surakarta tahun 2006-2010 kemudian implementasi serta evaluasi dan pengendalian strategi. Implementasi mengacu pada dua unsur pokok yaitu pengembangan strategi dalam program, anggaran dan prosedur serta pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen lainnya yang meliputi pengorganisasian (organizing) dan pelaksanaan (actuating). Evaluasi dan pengendalian menggunakan model lima langkah umpan balik. Hasil penelitian yang dilakukan di Dinas Kesehatan Kota Surakarta serta didukung penelitian di TK dan SD sasaran PMT-AS tahun 2010 dan puskesmas di kecamatan Jebres Surakarta ini diketahui bahwa secara umum Manajemen strategis Program perbaikan gizi dengan kegiatan PMT-AS dilihat dari implementasinya cukup berhasil. Hal ini dilihat dari dua unsur pokok dalam implementasi strategi: pertama, pengembangan strategi dalam program, anggaran dan prosedur yaitu pada tahun 2010, program perbaikan gizi hanya melaksanakan kegiatan PMT-AS saja, anggarannya dengan paket PMT-AS Rp. 2500,- per anak masing-masing sekolah ada yang mencukupi tetapi juga ada yang kurang serta prosedurnya yang telah memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) dan telah sesuai dengan S0P tersebut. Kedua, fungsi manajemen lainnya meliputi pengorganisasian (organizing) yang telah sesuai dengan struktur organisasi dan pelaksanaan (actuating) yang didalamnya meliputi pengarahan dan bimbingan, komunikasi serta koordinasi yang rutin dilakukan pada setiap rapat. Dan yang terakhir adalah hasil evaluasi dan pengendalian yaitu meningkatnya prosentase status gizi sasaran PMT-AS di kecamatan Jebres setelah pemberian PMT-AS. Untuk TK siswa yang gizi kurang sebanyak 23 siswa (6.07%) turun menjadi 7 siswa (1.85%) dan untuk SD siswa yang gizi kurang sebanyak 85 siswa (12.94%) turun menjadi 24 siswa (3.66%) setelah pemberian PMT-AS. Tetapi jika dilihat per sekolah maka tidak semua sekolah mencapai target karena prosentase status gizinya masih ada yang stagnan.