Abstrak
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Kredit Pemilikan Rumah (Kpr) Pada Bank Umum Di Indonesia Tahun 2003-2010
Oleh :
Diah Nur Rakhmawati - F0107041 - Fak. Ekonomi dan Bisnis
Rumah merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat. Dilihat dari perkembangan perekonomian, harga rumah dirasa cukup tinggi. Sehingga alternatif yang dapat ditempuh pemerintah dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur adalah dengan kebijakan pemberian kredit untuk kepemilikan rumah dan menunjuk lembaga keuangan sebagai penyalur Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Sistem pemilikan rumah melalui KPR sangat dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan lembaga keuangan, otoritas moneter negara (bank sentral/Bank Indonesia), serta dipengaruhi oleh kondisi perekonomian negara secara keseluruhan. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini mengambil judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Kredit Pemilikan Rumah pada Bank Umum di Indonesia Tahun 2003-2010”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaimanakah pengaruh Produk Domestik Bruto (PDB), tingkat suku bunga kredit (r), jumlah kantor bank umum (JKB), dan tingkat inflasi (INF) terhadap permintaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pada bank umum di Indonesia. Alat analisis yang digunakan adalah dengan metode Regresi Berganda Double Log. Menggunakan data Sekunder yang bersumber dari Bank Indonesia (BI), data tersebut mencakup permintaan kredit pemilikan rumah, PDB, tingkat suku bunga kredit, jumlah kantor bank umum, dan tingkat inflasi pada periode 2003:1 sampai 2010:3. Pengujian statistik meliputi uji t, uji F, R2 (koefisien determinasi), uji asumsi klasik yaitu multikolinieritas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi.
Hasil analisis menunjukkan PDB berpengaruh signifikan dan positif terhadap permintaan KPR (probabilitas 0,0002 pada derajat keyakinan 5%). Tingkat suku bunga kredit berpengaruh signifikan dan negatif terhadap permintaan KPR (nilai probabilitas 0,0257 pada derajat keyakinan 5%). Tingkat inflasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap permintaan KPR (probabilitas 0,0346 pada derajat keyakinan 5%). Sedangkan jumlah kantor bank tidak berpengaruh signifikan terhadap permintaan KPR (nilai probabilitas 0,9264 pada derajat keyakinan 5%). Untuk pengujian asumsi klasik tidak terdapat masalah multikolinieritas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi.
Setelah mengkaji hasil penelitian ini, peneliti menyarankan perlunya perbankan untuk memperluas penyaluran kredit serta kebijaksanaan dalam penentuan tingkat suku bunga. Pemerintah perlu melakukan kebijakan menjaga kestabilan inflasi agar kondisi perekonomian tetap stabil serta masyarakat diharapkan dapat lebih memanfaatkan keberadaan bank dengan baik.