Abstrak
Sekar Pralambang Jaman ( Sebuah Tinjauan Filologis )
Oleh :
Wiwik Hatoliya Syariatul Hidayah - C0105003 - Fak. Sastra dan Seni Rupa
ABSTRAK
Objek kajian dalam penelitian ini adalah Sêkar Pralambang Jaman koleksi pribadi Ibu Izza Mafrukhah dan Bapak Suwarno, yang beralamat di Jln. Mayor Sunaryo No. 32 Sukoharjo 57512. Sêkar Pralambang Jaman ini dikarang oleh Ki Gêdhe Mudya Sutawijaya.
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini yaitu (1) Bagaimanakah suntingan teks naskah SPJ yang bersih dari kesalahan sesuai dengan cara kerja filologi? (2) Bagaimanakah makna simbolis isi teks naskah SPJ ?
Tujuan Penelitian ini adalah (1) Mendapatkan suntingan teks naskah SPJ yang bersih dari kesalahan sesuai dengan cara kerja filologi. (2) Mengungkapkan makna simbolis isi teks naskah SPJ.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka ( library research ). Sumber data dan data dalam penelitian ini adalah naskah dan teks SPJ. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik fotografi dan kemudian ditransliterasikan. Naskah ini peneliti dapatkan dari koleksi pribadi, berdasarkan informasi dari alumni Sastra Daerah FSSR UNS angkatan 2004, yaitu saudara Margono.
Analisis data dalam penelitian ini mengacu pada cara kerja penelitian filologi. Objek penelitian ini adalah naskah tunggal. Metode penyuntingan yang digunakan adalah edisi standar dengan menggunakan dasar linguistik termasuk ejaan tata bahasa dan juga pertimbangan lain yaitu interpretasi penulis. Metode yang digunakan dalam menganalisis isi teks adalah metode deskriptif, yaitu metode yang menjabarkan apa yang menjadi masalah, menganalisis serta menafsirkan data yang ada, karena data dalam skripsi ini masih berbentuk tembang, sehingga perlu dijelaskan dalam bahasa prosa.
Hasil analisis dalam penelitian ini adalah (1) Naskah Sêkar Pralambang Jaman merupakan naskah tunggal. Transliterasi dalam suntingan teks dengan membetulkan kesalahan pada penelitian ini merupakan suntingan teks yang terbaik yang diyakini paling dekat dengan aslinya. (2) Naskah Sêkar Pralambang Jaman memaparkan tentang gambaran bentuk-bentuk negara, lima hukum pokok yang dapat dijadikan sebagai “ pedoman hidup “ pathokaning gesang dan tanda-tanda kerusakan jaman. Pemaparan makna simbolis dalam SPJ ini terbagi ke dalam empat pokok bahasan, yaitu: Mari Gandrung, Dhemokrasi Tinuntun, Kala Dustha, dan Kala Nistha. Nilai yang dapat dipetik dari makna simbolis Sêkar Pralambang Jaman ini adalah orang yang memiliki pedoman dan prinsip dalam hidupnya serta selalu berpegang teguh pada peraturan dan ajaran agama dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, tidak akan mudah terpengaruh dan terombang-ambing dengan wolak-waliking jaman “ perubahan jaman “ yang ada.