Abstrak


Analisis Perbedaan Kinerja Sosial dan Kinerja Keuangan antara Perusahaan Manufaktur dan Perusahaan Non-Manufaktur


Oleh :
Annisa Fitri Yulianty - F0303017 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kinerja sosial antara perusahaan manufaktur dengan perusahaan non-manufaktur serta hubungan antara kinerja sosial perusahaan dan kinerja keuangan dengan menggunakan ukuran perusahaan, risiko manajemen, dan kepemilikan institusional sebagai variabel kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Indonesia yang dibagi ke dalam sektor industri manufaktur dan non-manufaktur antara tahun 2002-2004. pengambilan sampel dengan metode purposive sampling, dan diperoleh sampel akhir sebanyak 431 perusahaan.

Skor CSR diukur dengan menggunakan metode content analysis melalui laporan tahunan perusahaan dengan menggunakan tujuh dimensi CSR yang dikembangkan oleh Michael Jantzi Research Associate, Inc. Data diuji dengan menggunakan Independent T-Test untuk mengetahui beda nilai rata-rata (mean), dan menggunakan uji korelasi parsial untuk mengetahui hubungan kinerja sosial perusahaan dengan masing-masing variabel kontrol.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah adanya perbedaan yang signifikan antara kinerja sosial perusahaan manufaktur dengan kinerja sosial perusahaan non-manufaktur di Indonesia. Pada perusahaan manufaktur dan non-manufaktur, pengujian hubungan antara kinerja sosial dan kinerja keuangan perusahaan yang diindikasikan dalam ROA dan ROE tidak ditemukan adanya korelasi di antara keduanya. Selanjutnya, pengujian korelasi parsial pada perusahaan manufaktur antara kinerja sosial perusahaan dengan ukuran perusahaan yang dicerminkan dalam total aset yang dimiliki, risiko manajemen, serta kepemilikan institusional tidak ditemukan adanya korelasi parsial di antara variabel-variabel tersebut. Sedangkan pada perusahaan non-manufaktur ditemukan korelasi antara ukuran perusahaan, risiko manajemen, dan kepemilikan institusional terhadap kinerja sosial perusahaan. Hal ini membuktikan bahwa masih terdapat ketidakjelasan teori yang dapat menjelaskan hubungan antara kinerja sosial perusahaan terhadap kinerja keuangan, terutama di negara Indonesia pada kondisi saat ini.